Sabtu, 17 November 2012

dan Jadilah Kuat


hanya ingin kamu tau,
hidup bukan hanya cerita ttg nyanyian,tarian dan tawa
terkadang ada tangis,duka dan lara
tersakiti dan menyakiti,adalah hal yang lumrah,biasa dan tak perlu dibuat hiperbola
hidup adalah ttg bagaimana kamu menyembunyikan tangis dalam tarian dan tawa
agar tak semakin banyak yang mencemaskanmu,dan terluka karenanya
membuat orang yg menyayangimu terluka dan mati perlahan karena cemas,apakah itu bisa membuatmu hidup lebih lama dan bertahan dengan kesakitan ini lebih baik?
jadilah kuat,bukan untuk dirimu sendiri
tapi untuk orang-orang yang menyayangiku
jadilah kuat,bukan untuk menguatkan rapuhmu
tapi untuk menguatkan orang-orang rapuh disampingmu
jadilah kuat,tampar dirimu sendiri ketika mulai tertarik dalam dunia rapuhmu
karena jika bukan dirimu sendiri,siapa yang akan menguatkanmu??
menunggu uluran tangan orang lain?
percayalah, menunggu hanya akan membuatmu bertambah lelah dan rapuh
jangan biarkan orang lain melihat sisi rapuhmu,mungkin itu akan memanusiakanmu
tapi akan membuatmu terlihat seperti sampah bagi orang-orang yang memang menginginkannya
jadilah kuat,karena dengan menjadi kuat,tak akan ada yang menyakitimu lebih dan lagi
jadilah kuat,agar mereka tau bahwa rasa sakit itu bukan apa-apa
jadilah kuat,agar mereka tak tertawa senang diatas tangismu yang berlarut-larut
dan jadilah kuat,untuk orang-orang yang selalu menguatkanmu

I Hate April Mop, dia mencuri cinta pertamaku





Aku bertemu dengannya sekitar lima tahun yang lalu, tidak pernah berpikir bahwa aku akan benar-benar menyukainya dan tak pernah berpikir bahwa dia akan benar-benar membuatku terluka. Hari itu, aku melihatnya pertama kali. Sepulang sekolah, dia dengan seragam SMU-nya duduk bergerombol dengan teman-temannya di taman dekat sekolahku, kala itu aku masih duduk di kelas 3 SMP. Mata kami beradu, layaknya dalam adegan sebuah film dia tersenyum begitu pula denganku. Dan hari itupun berakhir tanpa suatu hal yang berarti.
Beberapa hari kemudian, aku lupa tepatnya, beberapa teman perempuan sekelasku dihebohkan dengan kenalan baru mereka. Mereka tertawa-tawa membicarakan anak SMU itu, saat itu aku belum sadar kalau dia yang sedang mereka bicarakan. Hingga seorang teman menyodorkan sebuah nomor handphone didepannku. Aku mengerutkan kening, tak tau maksud dari temanku, tapi aku tetap mengambil nomor itu yang hanya aku tau adalah nomor handphone dari salah satu anak SMU. Sepulang sekolah, aku memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah SMS, dan tak pernah berharap dia akan membalasnya. Tapi dia merespon, dia membalas SMS-ku dan tidak terlalu susah untuk kami menjadi dekat.
Aku mulai sedikit berharap mungkin dia adalah soulmateku, akhirnya aku menemukannya sorakku dalam hati kala itu, setelah lima belas tahun dalam hidupku menjomblo (  status yang dianggap mengerikan bagi ABG sepertiku ) aku diberi kesempatan untuk bertemu dengannya. Dari hari kehari kamipun semakin dekat, dia semakin sering datang ketaman dekat sekolahku, tapi kami tak pernah saling menyapa, kami hanya saling melempar pandang dan tersenyum. Akhirnya sebuah tanya menggelayut dipundakku, apakah dia juga sudah mulai menyukaiku? Entahlah, mungkin ini hanya rasa GR-ku yang terlalu berlebihan dan aku menepis rasa itu jauh-jauh, takut terjatuh.
Aku mulai melambung tinggi ketika salah seorang teman memberi tahuku, bahwa dia sering menanyakanku, mulai dari kabar sampai status hubunganku. Siapa yang tidak senang kalau orang yang kita harapkan untuk menyukai kita ternyata menanyakan hal-hal tentang kita? Aku hanya tersipu, dan tak pernah mau mengaku bahwa aku sangat senang. Ya, aku senang sekali saat itu. Dan anganku melambung semakin tinggi.
Suatu malam, seperti biasanya kami saling mengirim SMS, hingga akhirnya kami sepakat untuk jalan. Jujur, saat itu aku senang bukan main, dadaku berdebar dan aku mulai tak bisa tidur. Wow, ini dia yang kutunggu-tunggu, akhirnya aku bisa merasakan jalan berdua dengan seseorang cowok yang bukan saudaraku. Bisa dikatakan ini first dateku, well aku menganggapnya seperti itu dan tak pernah tau dia menganggapnya seperti apa. Aku juga tak pernah tau ini akan menjadi yang pertama dan terakhir bagi kami. Hari itupun tiba, aku merasa sangat canggung, apa yang harus aku lakukan? Teori-teoriku yang selama ini aku sarankan untuk teman-temanku ternyata tak sedikitpun membantu, aku nampak seperti orang bodoh dan akhirnya inipun berakhir dengan kesan bodoh yang berhasil aku tancapkan dibenaknya. Well, aku sangat malu tiap kali mengingat peristiwa ini, lupakan. Berita cepat sekali menyebar, keesokan harinya seantero sekolah menanyakan kebenarannya dan aku hanya tersenyum tak mengiyakan ataupun menyanggah. Hatiku yang melambung tinggi, dihempaskan begitu saja ke bumi ketika seorang teman juga menceritakan pengalaman “ jalan barengnya “ bersama dia. Ternyata bukan hanya aku, tololnya aku yang berharap ada sesuatu hal yang special diantara kami. Perlu dicatat, ternyata dia ramah dengan semua gadis. Akhirnya aku memupus harapanku untuk cintanya.
Tanggal 1 April tiba, karena aku merasa kami sudah cukup dekat, dan dia akan memaklumi semua tindakan isengku, aku mengirimkan sebuah SMS dalam rangka April Mop, sebuah SMS pengakuan perasaan cintaku padanya dan tanpa disadari dia begitu merespon. Aku tertawa membaca tiap balasannya, membayangkan bagaimana terkejutnya dia saat itu dan tak pernah berpikir bahwa ini adalah awal dari keretakan hubungan kami. Disekolah, aku menceritakannya pada sahabat-sahabatku, berharap mereka juga akan ikut tertawa tapi yang terjadi sebaliknya mereka malah memarahiku habis-habisan. Akupun mulai merasa bersalah, ketakutan. Aku takut jika dia marah setelah aku mengakui semuanya seperti apa yang telah diprediksikan teman-temanku. Tapi aku harus berani mengakuinya, aku harus mempertanggungjawabkan apa yang telah aku perbuat. Apa yang kutakutkan terjadi, dia marah, sebenarnya dia tak pernah bilang bahwa dia marah, tapi aku tau dia marah, kecewa mungkin? Entahlah.
Dan semuanya menjadi awal dari “ penderitaanku “. SMS dari seorang kawannya yang berisi kemarahannya padaku. Hubungan kami yang tak berjalan seperti biasanya. Ketidak perduliannya atas diriku dan permintaan maafku. Membuatku semakin merasa bersalah. Ditambah dia tak pernah mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi meskipun aku berkali-kali memintanya untuk menjelaskannya. Dia tak pernah berkata apa yang membuatnya seperti ini, dia juga tak pernah berkata bahwa dia tak marah denganku, dan dia tak pernah berkata bahwa dia memaafkanku. Diamnya benar-benar menyakitiku.
Ini semua belum berakhir, tahun pelajaran barupun tiba. Aku bersekolah di tempat yang sama dimana ia bersekolah. Awal SMU-ku adalah hal terburuk bagiku, semua mata mencibir. Dan “ booommm” gosip kembali beredar, dikalangan kakak kelas namaku sudah sangat buruk. Tapi terserah, aku toh tak seperti apa yang mereka bicarakan. Semuanya memuncak ketika aku mendengar kabar bahwa dia telah berpacaran dengan musuhku, musuh bebuyutanku. Kenapa semuanya begitu kebetulan? Apa tak ada perempuan lain yang bisa dia pacari selain musuh bebuyutanku?
Setiap kami berpapasan dan mata kami beradu, seolah ada sebilah pisau yang menancap ke jantungku. Aku benar-benar merasa sakit, bercampur rasa penasaran. Apa yang sebenarnya membuatku harus menerima semua ini? Apa kesalahanku? Sampai sekarangpun dia tak pernah bicara, padahal aku sangat mengharapkan sebuah penjelasan darinya. Sampai saat inipun meskipun aku mengaku bahwa aku telah memaafkannya atas apa yang telah ia lakukan, namun tiap kali aku bertemu dengannya, jantung ini masih terasa nyeri luar biasa seperti ditikam sebilah pisau. Ya, aku manusia biasa. Ternyata rasa sakit ini masih tersisa walaupun telah lima tahun berlalu. 
Apapun yang sebenarnya terjadi pada saat itu, terimakasih untuk semuanya. Terimakasih sudah membuatku menjadi lebih dewasa. Terimakasih atas rasa cinta dan kebencian ini. Terimakasih telah mau mengisi salah satu halaman kisah cintaku. Dan aku tak akan pernah menyesal karena pernah mencintai dan pernah bertemu denganmu. Aku tak akan pernah menyesal karena berharap bahwa dirimu adalah soulmateku. Terimakasih untuk lolipop kehidupan yang telah kamu berikan untukku, rasa manis dan asamnya lebih berharga dari sekedar kisah cinta anak remaja kebanyakan. Karnamu aku belajar mencinta, karnamu aku belajar berdiri ketika terjatuh dan karnamu aku belajar untuk tersenyum kembali ketika menangis, dan aku akan selalu mengingatmu karena dirimu adalah halaman awal lembar kisah cintaku,my first love DP. Dan sejak saat itu aku membenci tanggal 1 April, karena telah mencuri cinta pertamaku.

Cinta VS Benci


Ada dua hal yang sangat tidak kumengerti sampai saat ini. Tidak bisa ditebak dan tidak bisa dipahami hanya dengan logika. Mereka adalah CINTA dan BENCI. Mereka begitu dekat, batasnyapun begitu tipis, hingga tak dapat dilihat oleh mata. Namun meskipun begitu, mereka tak akan pernah dapat berteman atau hanya sekedar menyapa. Karena meskipun dekat, mereka berbeda . . .

Alkisah dihati manusia, hidup seorang ibu bersama dua anak kembarnya, dia adalah Perasaan.  Meskipun sangat mirip dan dicurahi kasih sayang yang sama besarnya, dua anak Perasaan memiliki sikap dan perilaku yang berbeda. Mereka adalah Cinta dan Benci.
Benci selalu iri terhadap Cinta, karena kehadiran Cinta selalu diharapkan oleh manusia, sementara dirinya sama sekali tak diinginkan. Bersama teman-temannya, Iri, Angkuh dan Cemburu, Benci mencoba merusak setiap benih kasih sayang yang ditabur Cinta.
Waktu terus berlalu, mereka berduapun beranjak remaja. Dan kini tugas Cinta tak hanya menaburkan benih kasih sayang, namun juga harus dapat membuahkannya menjadi sebuah “Cinta”, dibantu oleh dua sahabatnya Kesetiaan dan Kepercayaan, Cinta memupuk benih kasih sayangnya hingga tumbuh subur. Namun sayangnya, Benci juga tak tinggal diam, benih-benih kasih sayang yang ditanam Cinta digerogotinya dengan cemburu dan keangkuhan.
Suatu waktu Cinta benar-benar mengalami kesulitan dalam menumbuhkan bibit kasih sayangnya pada hati seorang anak manusia, kebencian benar-benar telah menguasai hati anak manusia ini, hingga hatinya begitu gersang. Ternyata anak manusia ini sedang mengalami patah hati, keadaan yang paling disenangi Benci. Kecemburuan dan Kebencian membakar hati anak manusia ini, hingga tak menyisakan pohon-pohon “ Cinta “. Keangkuhan pun tumbuh dihatinya, merasa tak memerlukan Cinta dan dapat berdiri tegar tanpanya. Setiap bibit kasih sayang yang ditanam Cinta selalu layu sebelum berkembang, keangkuhannya membuat bunga-bunga Cinta tak dapat bertahan hidup, anak manusia ini tak pernah mau mengakui bahwa rasa itu mulai ada dan bersemi dihatinya. Namun Cinta tak patah semangat, ia terus memupuk dan menyirami ladang hati anak manusia ini dengan limpahan kasih sayang. Hingga akhirnya, kebencian dan keangkuhan perlahan mulai menghilang. Pohon-pohon “ Cinta “ mulai tumbuh dengan subur dan sebentar lagi akan berbuah. Anak manusia itupun kembali menemukan “ Cintanya “ dengan membuang seluruh kebencian, keangkuhan beserta koloninya dari ladang hatinya.
Akhirnya Cinta kembali memenangkan pertarungan didalam hati anak manusia ini, sejak saat itu Benci benar-benar membenci Cinta. Meskipun bersaudara, mereka tak pernah saling menyapa. Dan Benci berjanji, ia akan berusaha menggagalkan semua usaha Cinta untuk menumbuhkan pohon-pohon “ Cinta “ di hati tiap anak manusia. Namun sampai kapanpun, karena kesabarannya Cinta akan selalu menang, karena bagaimanapun juga sekeras-keras batu akan tetap hancur oleh siraman air. Begitu pula kebencian, akan selalu terkikis oleh cinta dan kasih sayang.
Namun sampai saat ini sayangnya, tak ada yang bisa menjelaskan perasaan yang kita alami, apakah itu benci ataukah cinta, karena batasnya benar-benar sangat tipis dan ciri merekapun hampir sama. Mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini, suatu waktu mulut kita dapat berkata bahwa kita sedang membenci seseorang, tapi hati kita selalu berdebar bila bertemu dengannya, rasa apakah ini? Apakah dengan angkuhnya kita akan menyangkal bahwa ini adalah ulah Cinta yang sedang menumbuhkan pohon “ Cinta “ dihati kita?

Ada sebuah nasehat tentang Cinta dan Benci, Janganlah terlalu membenci seseorang, karena Cinta tak akan tinggal diam, ia akan berusaha menumbuhkan rasa cinta dihati kita, dan saat kita sadar, kita telah mencintainya. Rasa benci itu telah berubah menjadi cinta
Dan janganlah mencintai seseorang terlalu dalam, karena Benci tak suka itu, ia akan terus berusaha membuat pohon-pohon “ Cinta “ layu. Saat kita sadar, rasa cinta itu telah berubah menjadi benci yang mendalam. Namun sayangnya Cinta akan tetap menjadi pemenangnya, meskipun tak dapat menumbuhkan pohon-pohon “ Cinta “, dengan ketulusan dan keikhlasan memaafkan Cinta dapat menumbuhkan sebuah pohon baru, pohon “ Persahabatan “.

Sepercik Kembang Api di Siang Hari


Ada sebuah kembang api yang terbakar dihati seorang gadis ketika dia bertemu dengan orang yang paling dibencinya. “ Ada apa dengan jantungku? Mengapa iramanya tak teratur dan berdetak lebih cepat dari biasanya? Apakah aku sudah gila? “ tanya gadis itu dalam hati.
Diapun tak berani menatapnya, dia hanya menunduk, karena ketika dia mulai menatap dan mata mereka beradu, semakin tak karuan jantungnya bekerja.
Diapun tak menghiraukan jantungnya yang tak bekerja seperti biasanya, karena yang sedang ada dihadapannya adalah orang yang paling dibencinya, jadi mungkin ini hanyalah rasa benci yang terlalu meluap-luap.
Keesokan harinya, hal ini kembali terulang dan kali ini lebih dahsyat goncangannya. Seolah jantungnya digetarkan oleh gempa yang maha dahsyat. Gadis inipun terduduk lemas tak tau apa yang terjadi.
Tiba-tiba saja, ada seseorang yang menghampirinya, sosoknya tua, lusuh tak terawat. Ia mengaku bernama cinta. Sosok itu menangis.
“ Kenapa anda menagis “ tanya gadis itu penasaran.
“ Karena saya diabaikan “ jawabnya sedih.
“ Siapa yang mengabaikanmu? “
“ Dua anak manusia yang saling membenci “
“ Lalu memangnya kenapa, bukannya mereka saling membenci? “
“ Tidak, mereka sebenarnya tidak saling membenci, mereka saling mencintai, tapi mereka terlalu angkuh untuk mengakui bahwa mereka saling mencintai “
“ Siapa dua anak manusia itu? “ sosok itu mengambil sebuah cermin, dan memberikannya kepada si gadis.
“ Liatlah dalam cermin itu “ tanpa bertanya, si gadis melihat dalam cermin, dan ia melihat dirinya, kebingungan.
“ Saya yang anda maksud? Tapi saya tidak sedang jatuh cinta “
“ Apa yang sering anda rasakan akhir-akhir ini, apakah anda merasakan seolah ada kembang api yang bermain dalam hati anda? Kadang terasa nyeri membakar, dan kadang terasa menghangatkan? “ gadis itu mengangguk.
“ Lalu apa yang harus saya lakukan? “
“ Hanya hati anda yang tau, dan jika anda belum mendapatkan jawabannya secepat mungkin, bersiaplah untuk merasakan sakit yang lebih dari pada ini “
“ Maksud anda? “ dan sosok itu tiba-tiba saja menghilang, meninggalkan gadis itu sendiri dengan kembang api yang masih menyala di dalam hatinya.

Ini tentang aku, bukan ini tentang kamu, tidak ini tentang kita semua.

Dahulu kala, ketika kita dilahirkan tak ada rasa apapun yang menyertai kita, tidak satupun rasa kecuali rasa kasih sayang terhadap kedua orang tua kita. Karena setiap kita membuka mata, wajah merekalah yang selalu tersenyum menyambutnya. Kita dianggap hanya bisa menangis, tak bisa berbuat apa-apa, dan itu memang benar. Tak ada masalah tak ada peraturan yang mengekang. Ah, mungkin ini adalah masa terindah dalam hidup kita, hanya ditimang dan dicurahi kasih sayang.

Hingga pada suatu hari kita dapat berjalan menapak tanah. Disinilah kita dituntut untuk belajar tentang kehidupan, meskipun secara perlahan. Kita mulai belajar tentang kupu-kupu dan daur hidupnya, mulai bertanya-tanya apakah telur atau ayam yang diciptakan terlebih dahulu. Semua kita pertanyakan, seolah jawaban-jawaban yang ada tak memuaskan kita. Kita mulai biasa berkata tidak, dengan ucapan dan bukan sekedar tangisan. Dan kita mulai berpikir . . .

Ketika waktunya tiba, setiap pagi kita akan disibukkan dengan proses belajar yang biasa kita sebut dengan sekolah. Belajar berhitung, belajar membaca dan belajar apapun tentang dunia ini. Sedikit demi sedikit kita mulai mengerti . . .

Suatu waktu, kita akan memasuki dunia remaja, usia terus bertambah, pergaulan semakin berkembang dan semakin banyak informasi yang kita serap. Bahkan ada kalanya dada kita akan merasa hangat, berdebar bahkan nyeri yang rasanya begitu tak karuan. Ada apa ini? dan kita mulai bertanya tentang rasa ini. Biasanya orang yang menyebut dirinya orang tua, mengatakan ini  " Cinta Monyet " . Dan kita hanya mengiyakan saja karena pada saat itu kita tak tau apa yang sedang terjadi. Meskipun kita sadar bahwa kita bukanlah seekor monyet, kita anak manusia yang sedang beranjak dewasa. Disini kita tak akan merasa sakit, tidak terlalu, karena lagi-lagi ini hanyalah  " Cinta Monyet ".

Dan kinilah saatnya, saat kita harus menghadapi dunia, saat kita harus dapat berdiri tanpa bantuan orang lain saat kita terjatuh, saat kita mulai menangis jika merasa terluka, saat kita disebut " Dewasa ". Dan kita mulai merasakan ada sebuah kembang api yang terbakar dihati kita, yang terlihat bercahaya walaupun ini siang hari.

Kembang api itu tiba-tiba muncul begitu saja, walaupun kita tak menginginkannya, walaupun kita tak mengharapkannya. Disinilah kedewasaan kita diperlukan untuk dapat mengendalikanya. Ketika  kembang api itu semakin terbakar dan " dia " tak bermain bersama kita, mengapa tak kita padamkan saja? Karena nantinya, pasti, kembang api itu pada akhirnya dapat melukai kita.
Namun, ketika kita dan " dia " dapat bermain bersama-sama, kisah ini baru saja dimulai . . . .

Dia dan Devil


Ini hanyalah sebuah kisah, kisah tentang seorang sahabat yang selama 4tahun menangis dan mengharapkan cinta yang sama, dari seseorang lelaki yang sebetulnya tak pantas untuk ditangisi atau bahkan dicintai.
Dia sahabatku, tidak dia  sebagian dari jiwaku, bahkan ketika dia menangis rasa sakit itu dapat kurasakan.
Kisah ini berawal saat akhir masa putih-biru, saat itu kami masih kelas 3 SMP.
Dia berkenalan dengan seorang makhluk yang biasa disebut lelaki, sebut saja dengan Devil ( aku memang berharap dia masuk neraka karna rasa sakit yg dia tanamkan dihati sahabatku ), seorang siswa kelas 2 disalah satu SMA favorit dikotaku.
Mereka berkenalan karena rasa ingin tau sahabatku, mungkin ini disebabkan kebodohannya juga. Si Gadis pun memberanikan diri untuk mengirim sebuah SMS perkenalan, dan tanpa disangka respon pun ada.
Dari hari kehariipun mereka semakin akbrab, walau ini hanya sebuah hubungan lewat SMS. Awalnya perhatian Devil tak meluluhkan hati sahabatku. Meskipun Devil sering datang kesekolah kami, mereka pun tak pernah saling menyapa, hanya sebuah senyuman dan tatapan mata yang berkata. Devilpun sering menanyakan kabar sahabatku itu pada seorang teman yang juga mengenalnya. Bahkan dia pernah bertanya, apakah sahabatku itu sedang dekat dengan " lelaki " lain.
Mereka pernah "jalan berdua" tapi bukan sebuah kencan, karena tak ada rasa cinta yang dirasakan si gadis. Dan yang terjadi besoknya, kabar ini sudah menyebar. Sahabatku itu hanya tersenyum mengelaknya.
Kebodohan kembali dilakukannya, kali ini ketika April Mop, dia mengirimkan sebuah pesan yang berisi pernyataan cinta kepada Devil, dan Devil meresponnya. Meskipun sebenarnya itu hanya sebuah lelucon April Mop, kami benar-benar tak setuju akan kebodohannya memainkan perasaan Devil. Kami memaksanya untuk segera mengakhiri lelucon ini dan sepulang sekolah, dia segera mengakhiri semuanya. Dengan sebuah SMS . . .
" Mz, sorry y, td pagi q cma bcnda. Ni kan April Mop. Qm g pcy kan? "
SMS balasanpun diterima . . .
" Ia aq taw, g mungkin qm suka ma aq, aq taw kok siapa yg qm suka * menyebutkan sebuah nama * "
sahabatku menulis lagi
" Bkn gt mz, q bnr2 nyesel. Maav y " dan tak ada SMS balasan darinya, sama sekali.
Keesokan harinya, sebuah SMS datang, tapi bukan dari Devil, sahabatnya mengirimkan sebuah SMS, yg berisikan kemarahan kepada sahabatku, dia berkata bahwa sahabatku telah benar-benar menyakiti Devil, karena Devil sebenarnya menyimpan sebuah rasa khusus untuknya.
Sahabatkupun menyesal, dia berkata akan melakukan apa saja untuk mendapat maaf dari Devil. Sahabat Devilpun setuju untuk mempertemukan Devil dengan sahabatku, merekapun bertemu, sahabatku benar-benar menyesali perbuatannya dan sekali lagi dia meminta maaf, tapi apa, seolah berkata dengan tembok, kata maaf dari sahabatku tak pernah dianggap, bahkan Devil tak menatap sahabatku itu seolah menganggapnya tak ada. Sahabatku menyerah, ia pulang membawa rasa bersalahnya.
Mulai saat itu hidupnya tak tenang, SMS-SMS dari sahabat Devil membuatnya semakin tertekan. Rasa bersalah dan menyesal itu selalu menghantuinya. Dan ternyata, rasa bersalahnyalah yang membawa cinta dalam hati sahabatku. Setiap ada kesempatan, ia selalu berusaha meminta maaf,tapi tiap itu pula ia selalu tak dianggap. Aku sempat merasa sedih, karena sahabatku seolah menginjak-injak harga dirinya hanya demi " lelaki " itu. Dia seolah mengharapkan cintanya dibalas, tapi itu salah, dia hanya ingin dimaafkan.
Gosippun beredar dikalangan teman-teman Devil, yang semakin memperburuk nama sahabatku, mereka menganggap sahabatku adalah gadis yang tak tau diri, seorang gadis pemain cinta yang selalu menyakiti hati orang lain. Mereka salah, karena aku begitu mengenalnya, karena ketika dia mencintai seseorang, cinta itu akan sangat tulus dan tak akan mudah padam, meskipun dia selalu disakiti.
Masa SMA pun semakin menyakitkan baginya, kami bersekolah ditempat yang sama dan setiap mata yang memandangnya, selalu sama, memandang sinis. Tapi sahabatku tak pernah marah atau menyalahkan Devil, justru dia semakin merasa bersalah dan semakin menenggelamkan dirinya dalam penyesalan. Tapi untungnya pandangan itu hanya dialaminya selama setahun. Karena Devil dkk harus melanjutkan sekolah mereka, kuliah.
Bahkan sampai kini, tak terucap kata " Y aku maafin kamu " dari mulut Devil.
Dia benar-benar gadis yang bodoh, mencintai orang yang salah dan kinipun ia kembali mencintai orang yang salah, seseorang yang dapat menggantikan posisi Devil, tapi malah semakin menyakitinya, sebut saja dia Monyet, salah sahabat Devil yang tentunya ikut ambil andil dalam memperburuk nama sahabatku. Dapat ditebak, bagaimana perlakuan monyet terhadap sahabatku dan sampai kini kisah itu belum berakhir . . .
" Buat sahabatku tersayang, kamu adalah gadis yang baik yang pantas pula mendapatkan cinta dari seseorang yang baik pula. Jangan menangisi mereka, karena belum tentu mereka memikirkanmu. Aku percaya, suatu saat kamu bakal dapetin seseorang lelaki yang baik yang akan membuatmu selalu tersenyum, kalaupun menangis itupun tangisan bahagia. Percayalah, saat itu pasti akan datang, entah cepat ataupun lambat "

Selamat Hari Ibu


KINI GILIRANKU SAYANG

Tidurlah sayang
Tak kan ada yg mengusikmu
Kini giliranku menjagamu
Meninabobokanmu dan mengusir lelahmu
Berjalanlah sayang
Tak akan ada yg menjegalmu
Kini giliranku memapahmu
Menggandeng tanganmu lembut dan kaburkan rasa takutmu
Bicaralah sayang
Tak akan ada yg melarangmu
Kini giliranku mendengar critamu
Mendengar,tertawa,menangis dan terhanyut didalamnya
Sudah cukup lelah dirimu menjagaku sayang
Menjagaku dari dunia yg penuh kebohongan
Sudah cukup lelah dirimu memapahku sayang
Memapahku agar tak terjatuh dan terluka
Sudah cukup lelah dirimu mendengar critaku sayang
Crita tentang aku dan slalu tentang aku
Kini giliranku sayang
Biarkan aku lelah karnamu
Ijinkan aku slalu ada disampingmu sayang
Biar kubalas kesabaranmu dengan cinta dan kasih yang kupunya
Dan kini dengarkan nyanyianku sayang
Tentang anak dan rasa sayangnya untukmu



Bila kita melihat ibu kita apa yg kita bayangkan?
sudahkah kita mencintainya seperti dia mencintai kita?
ah, saya rasa belum, karena sampai kapanpun ibu dan cintanya tak akan ada yang dapat menandingi
tahun ini, tepat ketika kalender menunjukkan angka 22 Desember
aku, sebagai anak yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan
hanya dapat mengucapkan " selamat hari ibu mama "
andai mama tau, meskipun aku bukan anak yang baik, dalam hati ini selalu ada cinta untukmu
dalam hati ini, selalu berharap yang terbaik untukmu
dalam hidup ini, hanya ada satu tujuan, untuk membahagiakanmu dan membuatmu tersenyum
mama, tetap doakan anakmu ini, agar kelak dapat membuatmu berkata dengan bangga, dengan senyuman ( meskipun aku tau, seburuk apapun kami, kau tetap menyayangi dan banga terhadap kami )
" Ya, dia adalah anakku, makhluk kecil yang dulu ku kandung selama 9 bulan "


yang kemarin,detik ini, esok dan seterusnya akan tetap mencintaimu, mama


aku, anakmu

*tulisan ini dibuat pada tanggal 22 Desember 2010,untuk memperingati hari Ibu

Kita dan Skenario Tuhan


Entah karena kurang kerjaan atau apa, aku dan salah seorang temanku ( mbak Rhea ) tiba-tiba saja membahas masa-masa SD dan SMP yang kami lewati bersama. Berawal dari sebuah tweet yang membahas mengenai masa lalu kami dan menyensor nama seseorang, obrolan kami lewat SMS semakin merambah kemana-mana.
Dan akupun ingin menulis sebuah cerita yang mungkin banyak kita alami namun kita tak pernah menyadarinya ( sama sepertiku ).

Apa kita pernah berfikir, seseorang yang hari ini kita maki dalam bis kota karena tak mau mengalah dalam merebutkan sebuah kursi adalah orang yang akan membuat hari kita berantakan keesokan harinya??
Apa kita pernah menyadari bahwa orang yang " menghancurkan " hidup kita hari ini adalah teman kita sewaktu SD dan bahkan waktu itu kita tak pernah mengenal namanya??

" ya karena dulu waktu SD dia cupu dan nggak seganteng sekarang " jawab Mbak Rhea enteng ketika aku bertanya mengapa kita tak pernah menyadari tentang hal ini. ( terlepas dari konteks SD atau kapanpun kita mengalami hal ini )

Mungkin, jika Tuhan memberi petunjuk, tentang dia yang akan menyakiti hati kita dikemudian hari. Hal yang paling utama yang akan kulakukan adalah mengerjainya habis-habisan, membuatnya menangis sejadi-jadinya sebelum dia membuat ku menangis dan terluka. Dan seharusnya aku mengenalnya dari dulu, menyia-nyiakan masa lalu dengan mengabaikannya atau bahkan berbuat baik padanya terasa membuang waktu saja, mengerjainya tentu akan lebih menyenangkan jika tahu masa depan apa yang akan kulewati bersamanya.

Tuhan menulis skenario hidup kita secara terperinci, mulai dari kita kecil sampai kita dewasa semua akan terkait satu sama lain.
Sudah banyak buktinya, comot contoh kakakku yang kedua, dia menikah dengan kakak kelas kakakku yang pertama dan yang katanya nakalnya minta ampun waktu SMA ( hahaha, ampun neng ampun mas :p ). Kakakku yang pertama mungkin tak akan pernah menyangka bahwa kakak kelas nakal itu suatu saat akan menjadi adik iparnya, ADIK IPARNYA ( sedikit dihiperbola lah :p ) dan menjadi suami dan ayah yang baik buat kakak dan keponakannku ( udah tak puji, besok waktu aku pulang terang bulan bangka ya :p )
contoh kedua, comot diriku sendiri ( jangan dink, bisa menimbulkan kontraversi hahaha )
mmm . . .ambil bagian persahabatan aja ya ^^, dulu sebelum aku temenan sama yang namanya Ines Nur Latifah, konon katanya mbak ini bener-bener nggak suka ngeliat kelakuanku waktu SMP yang katanya ita-itu ( hahaha, aku juga nyadar lo kok bisa dulu aku ita-itu bgt :p ) tapi waktu SMA ajaib, kok bisa kita temenan ( dan pasti mbak Ines juga nggak bakal menyangkanya )

contoh berikutnya aku comot, mbak Rhea aja lah, waktu SMP dia dulu pernah pacaran sama sodaraku ( dan waktu SD aku juga nggak bakal menyangkanya juga, kalau cewek genit ini bakal jadian sama sodaraku hahahaha~ampun ce :p ), awal mereka dekat, adalah sebuah permakcomblangan yang " katanya " dilakukan sodaraku untuk Mbak Rhea dan temannya. Tapi akhirnya, jrerererennngggg, seperti cerita-cerita FTV mereka malah jadian sendiri. ( basi ya, tapi cerita yang begini tu laku dipasaran lo :p )

Apapun itu dan bagaimanapun kisahnya . . .
Pernahkah kalian mengalaminya??
Bahwa seseorang yang dulu bukan apa-apa adalah orang special kita hari ini
Bahwa seseorang yang saat ini musuh terbesar kita adalah seseorang dimasa lalu yang tak pernah kita sangka-sangka akan memiliki hubungan yang berkembang sedahsyat ini
Yuk cerita disini . . .Supaya kita tau, bahwa skenario Tuhan begitu rumit dan jika tidak ada sutradara sehebat Dia, maka  bagaimana alam raya yang begitu luas ini bisa berjalan dengan teratur dan penuh warna ^^