Sabtu, 17 November 2012

dan Jadilah Kuat


hanya ingin kamu tau,
hidup bukan hanya cerita ttg nyanyian,tarian dan tawa
terkadang ada tangis,duka dan lara
tersakiti dan menyakiti,adalah hal yang lumrah,biasa dan tak perlu dibuat hiperbola
hidup adalah ttg bagaimana kamu menyembunyikan tangis dalam tarian dan tawa
agar tak semakin banyak yang mencemaskanmu,dan terluka karenanya
membuat orang yg menyayangimu terluka dan mati perlahan karena cemas,apakah itu bisa membuatmu hidup lebih lama dan bertahan dengan kesakitan ini lebih baik?
jadilah kuat,bukan untuk dirimu sendiri
tapi untuk orang-orang yang menyayangiku
jadilah kuat,bukan untuk menguatkan rapuhmu
tapi untuk menguatkan orang-orang rapuh disampingmu
jadilah kuat,tampar dirimu sendiri ketika mulai tertarik dalam dunia rapuhmu
karena jika bukan dirimu sendiri,siapa yang akan menguatkanmu??
menunggu uluran tangan orang lain?
percayalah, menunggu hanya akan membuatmu bertambah lelah dan rapuh
jangan biarkan orang lain melihat sisi rapuhmu,mungkin itu akan memanusiakanmu
tapi akan membuatmu terlihat seperti sampah bagi orang-orang yang memang menginginkannya
jadilah kuat,karena dengan menjadi kuat,tak akan ada yang menyakitimu lebih dan lagi
jadilah kuat,agar mereka tau bahwa rasa sakit itu bukan apa-apa
jadilah kuat,agar mereka tak tertawa senang diatas tangismu yang berlarut-larut
dan jadilah kuat,untuk orang-orang yang selalu menguatkanmu

I Hate April Mop, dia mencuri cinta pertamaku





Aku bertemu dengannya sekitar lima tahun yang lalu, tidak pernah berpikir bahwa aku akan benar-benar menyukainya dan tak pernah berpikir bahwa dia akan benar-benar membuatku terluka. Hari itu, aku melihatnya pertama kali. Sepulang sekolah, dia dengan seragam SMU-nya duduk bergerombol dengan teman-temannya di taman dekat sekolahku, kala itu aku masih duduk di kelas 3 SMP. Mata kami beradu, layaknya dalam adegan sebuah film dia tersenyum begitu pula denganku. Dan hari itupun berakhir tanpa suatu hal yang berarti.
Beberapa hari kemudian, aku lupa tepatnya, beberapa teman perempuan sekelasku dihebohkan dengan kenalan baru mereka. Mereka tertawa-tawa membicarakan anak SMU itu, saat itu aku belum sadar kalau dia yang sedang mereka bicarakan. Hingga seorang teman menyodorkan sebuah nomor handphone didepannku. Aku mengerutkan kening, tak tau maksud dari temanku, tapi aku tetap mengambil nomor itu yang hanya aku tau adalah nomor handphone dari salah satu anak SMU. Sepulang sekolah, aku memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah SMS, dan tak pernah berharap dia akan membalasnya. Tapi dia merespon, dia membalas SMS-ku dan tidak terlalu susah untuk kami menjadi dekat.
Aku mulai sedikit berharap mungkin dia adalah soulmateku, akhirnya aku menemukannya sorakku dalam hati kala itu, setelah lima belas tahun dalam hidupku menjomblo (  status yang dianggap mengerikan bagi ABG sepertiku ) aku diberi kesempatan untuk bertemu dengannya. Dari hari kehari kamipun semakin dekat, dia semakin sering datang ketaman dekat sekolahku, tapi kami tak pernah saling menyapa, kami hanya saling melempar pandang dan tersenyum. Akhirnya sebuah tanya menggelayut dipundakku, apakah dia juga sudah mulai menyukaiku? Entahlah, mungkin ini hanya rasa GR-ku yang terlalu berlebihan dan aku menepis rasa itu jauh-jauh, takut terjatuh.
Aku mulai melambung tinggi ketika salah seorang teman memberi tahuku, bahwa dia sering menanyakanku, mulai dari kabar sampai status hubunganku. Siapa yang tidak senang kalau orang yang kita harapkan untuk menyukai kita ternyata menanyakan hal-hal tentang kita? Aku hanya tersipu, dan tak pernah mau mengaku bahwa aku sangat senang. Ya, aku senang sekali saat itu. Dan anganku melambung semakin tinggi.
Suatu malam, seperti biasanya kami saling mengirim SMS, hingga akhirnya kami sepakat untuk jalan. Jujur, saat itu aku senang bukan main, dadaku berdebar dan aku mulai tak bisa tidur. Wow, ini dia yang kutunggu-tunggu, akhirnya aku bisa merasakan jalan berdua dengan seseorang cowok yang bukan saudaraku. Bisa dikatakan ini first dateku, well aku menganggapnya seperti itu dan tak pernah tau dia menganggapnya seperti apa. Aku juga tak pernah tau ini akan menjadi yang pertama dan terakhir bagi kami. Hari itupun tiba, aku merasa sangat canggung, apa yang harus aku lakukan? Teori-teoriku yang selama ini aku sarankan untuk teman-temanku ternyata tak sedikitpun membantu, aku nampak seperti orang bodoh dan akhirnya inipun berakhir dengan kesan bodoh yang berhasil aku tancapkan dibenaknya. Well, aku sangat malu tiap kali mengingat peristiwa ini, lupakan. Berita cepat sekali menyebar, keesokan harinya seantero sekolah menanyakan kebenarannya dan aku hanya tersenyum tak mengiyakan ataupun menyanggah. Hatiku yang melambung tinggi, dihempaskan begitu saja ke bumi ketika seorang teman juga menceritakan pengalaman “ jalan barengnya “ bersama dia. Ternyata bukan hanya aku, tololnya aku yang berharap ada sesuatu hal yang special diantara kami. Perlu dicatat, ternyata dia ramah dengan semua gadis. Akhirnya aku memupus harapanku untuk cintanya.
Tanggal 1 April tiba, karena aku merasa kami sudah cukup dekat, dan dia akan memaklumi semua tindakan isengku, aku mengirimkan sebuah SMS dalam rangka April Mop, sebuah SMS pengakuan perasaan cintaku padanya dan tanpa disadari dia begitu merespon. Aku tertawa membaca tiap balasannya, membayangkan bagaimana terkejutnya dia saat itu dan tak pernah berpikir bahwa ini adalah awal dari keretakan hubungan kami. Disekolah, aku menceritakannya pada sahabat-sahabatku, berharap mereka juga akan ikut tertawa tapi yang terjadi sebaliknya mereka malah memarahiku habis-habisan. Akupun mulai merasa bersalah, ketakutan. Aku takut jika dia marah setelah aku mengakui semuanya seperti apa yang telah diprediksikan teman-temanku. Tapi aku harus berani mengakuinya, aku harus mempertanggungjawabkan apa yang telah aku perbuat. Apa yang kutakutkan terjadi, dia marah, sebenarnya dia tak pernah bilang bahwa dia marah, tapi aku tau dia marah, kecewa mungkin? Entahlah.
Dan semuanya menjadi awal dari “ penderitaanku “. SMS dari seorang kawannya yang berisi kemarahannya padaku. Hubungan kami yang tak berjalan seperti biasanya. Ketidak perduliannya atas diriku dan permintaan maafku. Membuatku semakin merasa bersalah. Ditambah dia tak pernah mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi meskipun aku berkali-kali memintanya untuk menjelaskannya. Dia tak pernah berkata apa yang membuatnya seperti ini, dia juga tak pernah berkata bahwa dia tak marah denganku, dan dia tak pernah berkata bahwa dia memaafkanku. Diamnya benar-benar menyakitiku.
Ini semua belum berakhir, tahun pelajaran barupun tiba. Aku bersekolah di tempat yang sama dimana ia bersekolah. Awal SMU-ku adalah hal terburuk bagiku, semua mata mencibir. Dan “ booommm” gosip kembali beredar, dikalangan kakak kelas namaku sudah sangat buruk. Tapi terserah, aku toh tak seperti apa yang mereka bicarakan. Semuanya memuncak ketika aku mendengar kabar bahwa dia telah berpacaran dengan musuhku, musuh bebuyutanku. Kenapa semuanya begitu kebetulan? Apa tak ada perempuan lain yang bisa dia pacari selain musuh bebuyutanku?
Setiap kami berpapasan dan mata kami beradu, seolah ada sebilah pisau yang menancap ke jantungku. Aku benar-benar merasa sakit, bercampur rasa penasaran. Apa yang sebenarnya membuatku harus menerima semua ini? Apa kesalahanku? Sampai sekarangpun dia tak pernah bicara, padahal aku sangat mengharapkan sebuah penjelasan darinya. Sampai saat inipun meskipun aku mengaku bahwa aku telah memaafkannya atas apa yang telah ia lakukan, namun tiap kali aku bertemu dengannya, jantung ini masih terasa nyeri luar biasa seperti ditikam sebilah pisau. Ya, aku manusia biasa. Ternyata rasa sakit ini masih tersisa walaupun telah lima tahun berlalu. 
Apapun yang sebenarnya terjadi pada saat itu, terimakasih untuk semuanya. Terimakasih sudah membuatku menjadi lebih dewasa. Terimakasih atas rasa cinta dan kebencian ini. Terimakasih telah mau mengisi salah satu halaman kisah cintaku. Dan aku tak akan pernah menyesal karena pernah mencintai dan pernah bertemu denganmu. Aku tak akan pernah menyesal karena berharap bahwa dirimu adalah soulmateku. Terimakasih untuk lolipop kehidupan yang telah kamu berikan untukku, rasa manis dan asamnya lebih berharga dari sekedar kisah cinta anak remaja kebanyakan. Karnamu aku belajar mencinta, karnamu aku belajar berdiri ketika terjatuh dan karnamu aku belajar untuk tersenyum kembali ketika menangis, dan aku akan selalu mengingatmu karena dirimu adalah halaman awal lembar kisah cintaku,my first love DP. Dan sejak saat itu aku membenci tanggal 1 April, karena telah mencuri cinta pertamaku.

Cinta VS Benci


Ada dua hal yang sangat tidak kumengerti sampai saat ini. Tidak bisa ditebak dan tidak bisa dipahami hanya dengan logika. Mereka adalah CINTA dan BENCI. Mereka begitu dekat, batasnyapun begitu tipis, hingga tak dapat dilihat oleh mata. Namun meskipun begitu, mereka tak akan pernah dapat berteman atau hanya sekedar menyapa. Karena meskipun dekat, mereka berbeda . . .

Alkisah dihati manusia, hidup seorang ibu bersama dua anak kembarnya, dia adalah Perasaan.  Meskipun sangat mirip dan dicurahi kasih sayang yang sama besarnya, dua anak Perasaan memiliki sikap dan perilaku yang berbeda. Mereka adalah Cinta dan Benci.
Benci selalu iri terhadap Cinta, karena kehadiran Cinta selalu diharapkan oleh manusia, sementara dirinya sama sekali tak diinginkan. Bersama teman-temannya, Iri, Angkuh dan Cemburu, Benci mencoba merusak setiap benih kasih sayang yang ditabur Cinta.
Waktu terus berlalu, mereka berduapun beranjak remaja. Dan kini tugas Cinta tak hanya menaburkan benih kasih sayang, namun juga harus dapat membuahkannya menjadi sebuah “Cinta”, dibantu oleh dua sahabatnya Kesetiaan dan Kepercayaan, Cinta memupuk benih kasih sayangnya hingga tumbuh subur. Namun sayangnya, Benci juga tak tinggal diam, benih-benih kasih sayang yang ditanam Cinta digerogotinya dengan cemburu dan keangkuhan.
Suatu waktu Cinta benar-benar mengalami kesulitan dalam menumbuhkan bibit kasih sayangnya pada hati seorang anak manusia, kebencian benar-benar telah menguasai hati anak manusia ini, hingga hatinya begitu gersang. Ternyata anak manusia ini sedang mengalami patah hati, keadaan yang paling disenangi Benci. Kecemburuan dan Kebencian membakar hati anak manusia ini, hingga tak menyisakan pohon-pohon “ Cinta “. Keangkuhan pun tumbuh dihatinya, merasa tak memerlukan Cinta dan dapat berdiri tegar tanpanya. Setiap bibit kasih sayang yang ditanam Cinta selalu layu sebelum berkembang, keangkuhannya membuat bunga-bunga Cinta tak dapat bertahan hidup, anak manusia ini tak pernah mau mengakui bahwa rasa itu mulai ada dan bersemi dihatinya. Namun Cinta tak patah semangat, ia terus memupuk dan menyirami ladang hati anak manusia ini dengan limpahan kasih sayang. Hingga akhirnya, kebencian dan keangkuhan perlahan mulai menghilang. Pohon-pohon “ Cinta “ mulai tumbuh dengan subur dan sebentar lagi akan berbuah. Anak manusia itupun kembali menemukan “ Cintanya “ dengan membuang seluruh kebencian, keangkuhan beserta koloninya dari ladang hatinya.
Akhirnya Cinta kembali memenangkan pertarungan didalam hati anak manusia ini, sejak saat itu Benci benar-benar membenci Cinta. Meskipun bersaudara, mereka tak pernah saling menyapa. Dan Benci berjanji, ia akan berusaha menggagalkan semua usaha Cinta untuk menumbuhkan pohon-pohon “ Cinta “ di hati tiap anak manusia. Namun sampai kapanpun, karena kesabarannya Cinta akan selalu menang, karena bagaimanapun juga sekeras-keras batu akan tetap hancur oleh siraman air. Begitu pula kebencian, akan selalu terkikis oleh cinta dan kasih sayang.
Namun sampai saat ini sayangnya, tak ada yang bisa menjelaskan perasaan yang kita alami, apakah itu benci ataukah cinta, karena batasnya benar-benar sangat tipis dan ciri merekapun hampir sama. Mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini, suatu waktu mulut kita dapat berkata bahwa kita sedang membenci seseorang, tapi hati kita selalu berdebar bila bertemu dengannya, rasa apakah ini? Apakah dengan angkuhnya kita akan menyangkal bahwa ini adalah ulah Cinta yang sedang menumbuhkan pohon “ Cinta “ dihati kita?

Ada sebuah nasehat tentang Cinta dan Benci, Janganlah terlalu membenci seseorang, karena Cinta tak akan tinggal diam, ia akan berusaha menumbuhkan rasa cinta dihati kita, dan saat kita sadar, kita telah mencintainya. Rasa benci itu telah berubah menjadi cinta
Dan janganlah mencintai seseorang terlalu dalam, karena Benci tak suka itu, ia akan terus berusaha membuat pohon-pohon “ Cinta “ layu. Saat kita sadar, rasa cinta itu telah berubah menjadi benci yang mendalam. Namun sayangnya Cinta akan tetap menjadi pemenangnya, meskipun tak dapat menumbuhkan pohon-pohon “ Cinta “, dengan ketulusan dan keikhlasan memaafkan Cinta dapat menumbuhkan sebuah pohon baru, pohon “ Persahabatan “.

Sepercik Kembang Api di Siang Hari


Ada sebuah kembang api yang terbakar dihati seorang gadis ketika dia bertemu dengan orang yang paling dibencinya. “ Ada apa dengan jantungku? Mengapa iramanya tak teratur dan berdetak lebih cepat dari biasanya? Apakah aku sudah gila? “ tanya gadis itu dalam hati.
Diapun tak berani menatapnya, dia hanya menunduk, karena ketika dia mulai menatap dan mata mereka beradu, semakin tak karuan jantungnya bekerja.
Diapun tak menghiraukan jantungnya yang tak bekerja seperti biasanya, karena yang sedang ada dihadapannya adalah orang yang paling dibencinya, jadi mungkin ini hanyalah rasa benci yang terlalu meluap-luap.
Keesokan harinya, hal ini kembali terulang dan kali ini lebih dahsyat goncangannya. Seolah jantungnya digetarkan oleh gempa yang maha dahsyat. Gadis inipun terduduk lemas tak tau apa yang terjadi.
Tiba-tiba saja, ada seseorang yang menghampirinya, sosoknya tua, lusuh tak terawat. Ia mengaku bernama cinta. Sosok itu menangis.
“ Kenapa anda menagis “ tanya gadis itu penasaran.
“ Karena saya diabaikan “ jawabnya sedih.
“ Siapa yang mengabaikanmu? “
“ Dua anak manusia yang saling membenci “
“ Lalu memangnya kenapa, bukannya mereka saling membenci? “
“ Tidak, mereka sebenarnya tidak saling membenci, mereka saling mencintai, tapi mereka terlalu angkuh untuk mengakui bahwa mereka saling mencintai “
“ Siapa dua anak manusia itu? “ sosok itu mengambil sebuah cermin, dan memberikannya kepada si gadis.
“ Liatlah dalam cermin itu “ tanpa bertanya, si gadis melihat dalam cermin, dan ia melihat dirinya, kebingungan.
“ Saya yang anda maksud? Tapi saya tidak sedang jatuh cinta “
“ Apa yang sering anda rasakan akhir-akhir ini, apakah anda merasakan seolah ada kembang api yang bermain dalam hati anda? Kadang terasa nyeri membakar, dan kadang terasa menghangatkan? “ gadis itu mengangguk.
“ Lalu apa yang harus saya lakukan? “
“ Hanya hati anda yang tau, dan jika anda belum mendapatkan jawabannya secepat mungkin, bersiaplah untuk merasakan sakit yang lebih dari pada ini “
“ Maksud anda? “ dan sosok itu tiba-tiba saja menghilang, meninggalkan gadis itu sendiri dengan kembang api yang masih menyala di dalam hatinya.

Ini tentang aku, bukan ini tentang kamu, tidak ini tentang kita semua.

Dahulu kala, ketika kita dilahirkan tak ada rasa apapun yang menyertai kita, tidak satupun rasa kecuali rasa kasih sayang terhadap kedua orang tua kita. Karena setiap kita membuka mata, wajah merekalah yang selalu tersenyum menyambutnya. Kita dianggap hanya bisa menangis, tak bisa berbuat apa-apa, dan itu memang benar. Tak ada masalah tak ada peraturan yang mengekang. Ah, mungkin ini adalah masa terindah dalam hidup kita, hanya ditimang dan dicurahi kasih sayang.

Hingga pada suatu hari kita dapat berjalan menapak tanah. Disinilah kita dituntut untuk belajar tentang kehidupan, meskipun secara perlahan. Kita mulai belajar tentang kupu-kupu dan daur hidupnya, mulai bertanya-tanya apakah telur atau ayam yang diciptakan terlebih dahulu. Semua kita pertanyakan, seolah jawaban-jawaban yang ada tak memuaskan kita. Kita mulai biasa berkata tidak, dengan ucapan dan bukan sekedar tangisan. Dan kita mulai berpikir . . .

Ketika waktunya tiba, setiap pagi kita akan disibukkan dengan proses belajar yang biasa kita sebut dengan sekolah. Belajar berhitung, belajar membaca dan belajar apapun tentang dunia ini. Sedikit demi sedikit kita mulai mengerti . . .

Suatu waktu, kita akan memasuki dunia remaja, usia terus bertambah, pergaulan semakin berkembang dan semakin banyak informasi yang kita serap. Bahkan ada kalanya dada kita akan merasa hangat, berdebar bahkan nyeri yang rasanya begitu tak karuan. Ada apa ini? dan kita mulai bertanya tentang rasa ini. Biasanya orang yang menyebut dirinya orang tua, mengatakan ini  " Cinta Monyet " . Dan kita hanya mengiyakan saja karena pada saat itu kita tak tau apa yang sedang terjadi. Meskipun kita sadar bahwa kita bukanlah seekor monyet, kita anak manusia yang sedang beranjak dewasa. Disini kita tak akan merasa sakit, tidak terlalu, karena lagi-lagi ini hanyalah  " Cinta Monyet ".

Dan kinilah saatnya, saat kita harus menghadapi dunia, saat kita harus dapat berdiri tanpa bantuan orang lain saat kita terjatuh, saat kita mulai menangis jika merasa terluka, saat kita disebut " Dewasa ". Dan kita mulai merasakan ada sebuah kembang api yang terbakar dihati kita, yang terlihat bercahaya walaupun ini siang hari.

Kembang api itu tiba-tiba muncul begitu saja, walaupun kita tak menginginkannya, walaupun kita tak mengharapkannya. Disinilah kedewasaan kita diperlukan untuk dapat mengendalikanya. Ketika  kembang api itu semakin terbakar dan " dia " tak bermain bersama kita, mengapa tak kita padamkan saja? Karena nantinya, pasti, kembang api itu pada akhirnya dapat melukai kita.
Namun, ketika kita dan " dia " dapat bermain bersama-sama, kisah ini baru saja dimulai . . . .

Dia dan Devil


Ini hanyalah sebuah kisah, kisah tentang seorang sahabat yang selama 4tahun menangis dan mengharapkan cinta yang sama, dari seseorang lelaki yang sebetulnya tak pantas untuk ditangisi atau bahkan dicintai.
Dia sahabatku, tidak dia  sebagian dari jiwaku, bahkan ketika dia menangis rasa sakit itu dapat kurasakan.
Kisah ini berawal saat akhir masa putih-biru, saat itu kami masih kelas 3 SMP.
Dia berkenalan dengan seorang makhluk yang biasa disebut lelaki, sebut saja dengan Devil ( aku memang berharap dia masuk neraka karna rasa sakit yg dia tanamkan dihati sahabatku ), seorang siswa kelas 2 disalah satu SMA favorit dikotaku.
Mereka berkenalan karena rasa ingin tau sahabatku, mungkin ini disebabkan kebodohannya juga. Si Gadis pun memberanikan diri untuk mengirim sebuah SMS perkenalan, dan tanpa disangka respon pun ada.
Dari hari kehariipun mereka semakin akbrab, walau ini hanya sebuah hubungan lewat SMS. Awalnya perhatian Devil tak meluluhkan hati sahabatku. Meskipun Devil sering datang kesekolah kami, mereka pun tak pernah saling menyapa, hanya sebuah senyuman dan tatapan mata yang berkata. Devilpun sering menanyakan kabar sahabatku itu pada seorang teman yang juga mengenalnya. Bahkan dia pernah bertanya, apakah sahabatku itu sedang dekat dengan " lelaki " lain.
Mereka pernah "jalan berdua" tapi bukan sebuah kencan, karena tak ada rasa cinta yang dirasakan si gadis. Dan yang terjadi besoknya, kabar ini sudah menyebar. Sahabatku itu hanya tersenyum mengelaknya.
Kebodohan kembali dilakukannya, kali ini ketika April Mop, dia mengirimkan sebuah pesan yang berisi pernyataan cinta kepada Devil, dan Devil meresponnya. Meskipun sebenarnya itu hanya sebuah lelucon April Mop, kami benar-benar tak setuju akan kebodohannya memainkan perasaan Devil. Kami memaksanya untuk segera mengakhiri lelucon ini dan sepulang sekolah, dia segera mengakhiri semuanya. Dengan sebuah SMS . . .
" Mz, sorry y, td pagi q cma bcnda. Ni kan April Mop. Qm g pcy kan? "
SMS balasanpun diterima . . .
" Ia aq taw, g mungkin qm suka ma aq, aq taw kok siapa yg qm suka * menyebutkan sebuah nama * "
sahabatku menulis lagi
" Bkn gt mz, q bnr2 nyesel. Maav y " dan tak ada SMS balasan darinya, sama sekali.
Keesokan harinya, sebuah SMS datang, tapi bukan dari Devil, sahabatnya mengirimkan sebuah SMS, yg berisikan kemarahan kepada sahabatku, dia berkata bahwa sahabatku telah benar-benar menyakiti Devil, karena Devil sebenarnya menyimpan sebuah rasa khusus untuknya.
Sahabatkupun menyesal, dia berkata akan melakukan apa saja untuk mendapat maaf dari Devil. Sahabat Devilpun setuju untuk mempertemukan Devil dengan sahabatku, merekapun bertemu, sahabatku benar-benar menyesali perbuatannya dan sekali lagi dia meminta maaf, tapi apa, seolah berkata dengan tembok, kata maaf dari sahabatku tak pernah dianggap, bahkan Devil tak menatap sahabatku itu seolah menganggapnya tak ada. Sahabatku menyerah, ia pulang membawa rasa bersalahnya.
Mulai saat itu hidupnya tak tenang, SMS-SMS dari sahabat Devil membuatnya semakin tertekan. Rasa bersalah dan menyesal itu selalu menghantuinya. Dan ternyata, rasa bersalahnyalah yang membawa cinta dalam hati sahabatku. Setiap ada kesempatan, ia selalu berusaha meminta maaf,tapi tiap itu pula ia selalu tak dianggap. Aku sempat merasa sedih, karena sahabatku seolah menginjak-injak harga dirinya hanya demi " lelaki " itu. Dia seolah mengharapkan cintanya dibalas, tapi itu salah, dia hanya ingin dimaafkan.
Gosippun beredar dikalangan teman-teman Devil, yang semakin memperburuk nama sahabatku, mereka menganggap sahabatku adalah gadis yang tak tau diri, seorang gadis pemain cinta yang selalu menyakiti hati orang lain. Mereka salah, karena aku begitu mengenalnya, karena ketika dia mencintai seseorang, cinta itu akan sangat tulus dan tak akan mudah padam, meskipun dia selalu disakiti.
Masa SMA pun semakin menyakitkan baginya, kami bersekolah ditempat yang sama dan setiap mata yang memandangnya, selalu sama, memandang sinis. Tapi sahabatku tak pernah marah atau menyalahkan Devil, justru dia semakin merasa bersalah dan semakin menenggelamkan dirinya dalam penyesalan. Tapi untungnya pandangan itu hanya dialaminya selama setahun. Karena Devil dkk harus melanjutkan sekolah mereka, kuliah.
Bahkan sampai kini, tak terucap kata " Y aku maafin kamu " dari mulut Devil.
Dia benar-benar gadis yang bodoh, mencintai orang yang salah dan kinipun ia kembali mencintai orang yang salah, seseorang yang dapat menggantikan posisi Devil, tapi malah semakin menyakitinya, sebut saja dia Monyet, salah sahabat Devil yang tentunya ikut ambil andil dalam memperburuk nama sahabatku. Dapat ditebak, bagaimana perlakuan monyet terhadap sahabatku dan sampai kini kisah itu belum berakhir . . .
" Buat sahabatku tersayang, kamu adalah gadis yang baik yang pantas pula mendapatkan cinta dari seseorang yang baik pula. Jangan menangisi mereka, karena belum tentu mereka memikirkanmu. Aku percaya, suatu saat kamu bakal dapetin seseorang lelaki yang baik yang akan membuatmu selalu tersenyum, kalaupun menangis itupun tangisan bahagia. Percayalah, saat itu pasti akan datang, entah cepat ataupun lambat "

Selamat Hari Ibu


KINI GILIRANKU SAYANG

Tidurlah sayang
Tak kan ada yg mengusikmu
Kini giliranku menjagamu
Meninabobokanmu dan mengusir lelahmu
Berjalanlah sayang
Tak akan ada yg menjegalmu
Kini giliranku memapahmu
Menggandeng tanganmu lembut dan kaburkan rasa takutmu
Bicaralah sayang
Tak akan ada yg melarangmu
Kini giliranku mendengar critamu
Mendengar,tertawa,menangis dan terhanyut didalamnya
Sudah cukup lelah dirimu menjagaku sayang
Menjagaku dari dunia yg penuh kebohongan
Sudah cukup lelah dirimu memapahku sayang
Memapahku agar tak terjatuh dan terluka
Sudah cukup lelah dirimu mendengar critaku sayang
Crita tentang aku dan slalu tentang aku
Kini giliranku sayang
Biarkan aku lelah karnamu
Ijinkan aku slalu ada disampingmu sayang
Biar kubalas kesabaranmu dengan cinta dan kasih yang kupunya
Dan kini dengarkan nyanyianku sayang
Tentang anak dan rasa sayangnya untukmu



Bila kita melihat ibu kita apa yg kita bayangkan?
sudahkah kita mencintainya seperti dia mencintai kita?
ah, saya rasa belum, karena sampai kapanpun ibu dan cintanya tak akan ada yang dapat menandingi
tahun ini, tepat ketika kalender menunjukkan angka 22 Desember
aku, sebagai anak yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan
hanya dapat mengucapkan " selamat hari ibu mama "
andai mama tau, meskipun aku bukan anak yang baik, dalam hati ini selalu ada cinta untukmu
dalam hati ini, selalu berharap yang terbaik untukmu
dalam hidup ini, hanya ada satu tujuan, untuk membahagiakanmu dan membuatmu tersenyum
mama, tetap doakan anakmu ini, agar kelak dapat membuatmu berkata dengan bangga, dengan senyuman ( meskipun aku tau, seburuk apapun kami, kau tetap menyayangi dan banga terhadap kami )
" Ya, dia adalah anakku, makhluk kecil yang dulu ku kandung selama 9 bulan "


yang kemarin,detik ini, esok dan seterusnya akan tetap mencintaimu, mama


aku, anakmu

*tulisan ini dibuat pada tanggal 22 Desember 2010,untuk memperingati hari Ibu

Kita dan Skenario Tuhan


Entah karena kurang kerjaan atau apa, aku dan salah seorang temanku ( mbak Rhea ) tiba-tiba saja membahas masa-masa SD dan SMP yang kami lewati bersama. Berawal dari sebuah tweet yang membahas mengenai masa lalu kami dan menyensor nama seseorang, obrolan kami lewat SMS semakin merambah kemana-mana.
Dan akupun ingin menulis sebuah cerita yang mungkin banyak kita alami namun kita tak pernah menyadarinya ( sama sepertiku ).

Apa kita pernah berfikir, seseorang yang hari ini kita maki dalam bis kota karena tak mau mengalah dalam merebutkan sebuah kursi adalah orang yang akan membuat hari kita berantakan keesokan harinya??
Apa kita pernah menyadari bahwa orang yang " menghancurkan " hidup kita hari ini adalah teman kita sewaktu SD dan bahkan waktu itu kita tak pernah mengenal namanya??

" ya karena dulu waktu SD dia cupu dan nggak seganteng sekarang " jawab Mbak Rhea enteng ketika aku bertanya mengapa kita tak pernah menyadari tentang hal ini. ( terlepas dari konteks SD atau kapanpun kita mengalami hal ini )

Mungkin, jika Tuhan memberi petunjuk, tentang dia yang akan menyakiti hati kita dikemudian hari. Hal yang paling utama yang akan kulakukan adalah mengerjainya habis-habisan, membuatnya menangis sejadi-jadinya sebelum dia membuat ku menangis dan terluka. Dan seharusnya aku mengenalnya dari dulu, menyia-nyiakan masa lalu dengan mengabaikannya atau bahkan berbuat baik padanya terasa membuang waktu saja, mengerjainya tentu akan lebih menyenangkan jika tahu masa depan apa yang akan kulewati bersamanya.

Tuhan menulis skenario hidup kita secara terperinci, mulai dari kita kecil sampai kita dewasa semua akan terkait satu sama lain.
Sudah banyak buktinya, comot contoh kakakku yang kedua, dia menikah dengan kakak kelas kakakku yang pertama dan yang katanya nakalnya minta ampun waktu SMA ( hahaha, ampun neng ampun mas :p ). Kakakku yang pertama mungkin tak akan pernah menyangka bahwa kakak kelas nakal itu suatu saat akan menjadi adik iparnya, ADIK IPARNYA ( sedikit dihiperbola lah :p ) dan menjadi suami dan ayah yang baik buat kakak dan keponakannku ( udah tak puji, besok waktu aku pulang terang bulan bangka ya :p )
contoh kedua, comot diriku sendiri ( jangan dink, bisa menimbulkan kontraversi hahaha )
mmm . . .ambil bagian persahabatan aja ya ^^, dulu sebelum aku temenan sama yang namanya Ines Nur Latifah, konon katanya mbak ini bener-bener nggak suka ngeliat kelakuanku waktu SMP yang katanya ita-itu ( hahaha, aku juga nyadar lo kok bisa dulu aku ita-itu bgt :p ) tapi waktu SMA ajaib, kok bisa kita temenan ( dan pasti mbak Ines juga nggak bakal menyangkanya )

contoh berikutnya aku comot, mbak Rhea aja lah, waktu SMP dia dulu pernah pacaran sama sodaraku ( dan waktu SD aku juga nggak bakal menyangkanya juga, kalau cewek genit ini bakal jadian sama sodaraku hahahaha~ampun ce :p ), awal mereka dekat, adalah sebuah permakcomblangan yang " katanya " dilakukan sodaraku untuk Mbak Rhea dan temannya. Tapi akhirnya, jrerererennngggg, seperti cerita-cerita FTV mereka malah jadian sendiri. ( basi ya, tapi cerita yang begini tu laku dipasaran lo :p )

Apapun itu dan bagaimanapun kisahnya . . .
Pernahkah kalian mengalaminya??
Bahwa seseorang yang dulu bukan apa-apa adalah orang special kita hari ini
Bahwa seseorang yang saat ini musuh terbesar kita adalah seseorang dimasa lalu yang tak pernah kita sangka-sangka akan memiliki hubungan yang berkembang sedahsyat ini
Yuk cerita disini . . .Supaya kita tau, bahwa skenario Tuhan begitu rumit dan jika tidak ada sutradara sehebat Dia, maka  bagaimana alam raya yang begitu luas ini bisa berjalan dengan teratur dan penuh warna ^^

Aku Tak Ingin Menjadi Dewasa


Aku tak ingin menjadi dewasa
Karena ketika menjadi dewasa, aku akan dituntut untuk lebih dan lebih, membuatku terbunuh oleh lelah
Aku tak ingin menjadi dewasa
Karena ketika menjadi dewasa, beribu – ribu masalah akan menjadi kerikil yang  melukai kakiku yang telanjang
Aku takut menjadi dewasa
Karena ketika menjadi dewasa, aku akan kehilangan semua hal menyenangkan di masa kecil
Aku takut menjadi dewasa
Dan bahkan jika bisa, aku tak ingin beranjak menjadi dewasa
Yang membuatku takut menjadi dewasa dan tak ingin beranjak menjadi dewasa
Adalah ketika aku membayangkan tak bisa menjadi gadis kecilmu lagi
Apakah aku tetap bisa menjadi gadis kecilmu, ibu?
Apakah aku tetap bisa tidur dalam dekapanmu dan mendengar lirih suaramu bercerita tentang dunia yang kau gambarkan begitu indah?
Apakah aku tetap bisa makan dari tanganmu? Apakah aku bisa tetap merasakan belaian tanganmu?
Yang terasa kasar karena termakan waktu, tapi lembut karena kasihmu
Ibu, aku takut menjadi dewasa
Atau kalaupun aku harus menjadi dewasa
Tetaplah disisiku, biarkan aku menjadi gadis kecilmu selamanya

*Untuk mama dan seluruh mama didunia, terima kasih telah melahirkan kami dan mengantar kami sampai titik ini. Maaf jika sampai detik ini kami hanya bisa membuatmu menangis . . .

Aku Tau


Aku tau, aku lah satu-satunya harapan untuk keluarga ini dan aku akan berusah untuk memenuhi semua keinginan kalian. Bagaimanapun caranya.
Aku tau, beban keluarga ini terlalu berat, dan suatu saat akulah yang akan menanggungnya. Dan aku harus kuat karenanya.
Aku tau, kalian melakukan ini agar aku menjadi seseorang yang tangguh. Agar tak terjatuh di tengah jalan.
Tapi tahukah kalian?
Terkadang aku merasa lelah, merasa sangat lelah bahkan. Tak ada tempatku untuk bersandar. Dan aku harus berdiri sendiri, bahkan ketika kedua kakiku tak mampu untuk berdiri.
Apa kalian tau itu?
Siapa yang akan menopangku?
Kalian hanya menyalahkan aku ketika aku tak sesuai dengan apa yang ada dibenak kalian. Pernahkah kalian bertanya seberapa lelah aku? Seberapa sakit aku?
Aku sangat rapuh,apa yang kalian lakukan bukannya membuatku bertambah kuat malah sebaliknya.
Otakku benar – benar terasa penuh. Tanpa bisa aku hindari dan pilih. Semua memaksa masuk ke dalam otakku. Membuatku merasa sangat lelah.
Meskipun kalian tak ingin bertanya dan tak perduli, tak bisakah kalian berpura – pura cemas? Tak bisakah kalian hanya berpura – pura mengkhawatirkanku?
Setidaknya agar aku merasa bahwa aku adalah manusia.
Maaf, ini hanya teriakan kecilku. Biarkan aku sejenak berteriak, biarkan aku menangis malam ini. Agar esok aku kembali tersenyum, agar esok aku tak menyimpan lagi rasa sakit yang menusukku malam ini.
Tapi apapun yang kalian lakukan, aku akan tetap menyayangi kalian.
Seberapa buruk perlakuan yang menyakiti hatiku, semua itu akan terhapus dengan tangisanku malam ini. Karena rasa sayangku terlalu besar untuk kalian, dan aku harap kalian tau itu.

Jawabanku, Tentang Dia


Aku akan menjawab pertanyaan yang bergelayut dibenak kalian
Tapi setelah itu bolehkah aku meminta satu hal?

Dia, benar aku sangat menyukainya. Tapi hanya sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Karena dia tak akan pernah menyukaiku, tidak akan pernah. Bahkan dia tak pernah menganggapku seperti seorang gadis. Perlakuannya padaku hanya akan membuatku sakit. Seolah aku hanya sebuah kotoran yang dirongsokan pun tak mempunyai nilai jual. Pantaskah orang seperti itu dicintai?
Aku sendiri tak tau apa sebabnya, apa karena dulu aku pernah menyakiti sahabatnya ataukah karena alasan lain yang hanya dia tau. Atau kemungkinan terburuk, karena wajahku. Aku yang tak cantik, mungkin dianggap tak pantas untuk menyukai orang seperti dia. Dan aku tak akan memaksa, pantaskah dia ku cintai? Tidak, bahkan seharusnya tidak ada orang yang mencintai orang seperti itu.
Tidak, sebenarnya dalam lubuk hatiku aku ingin dia sedikit menghargaiku, sedikit tersenyum untukku atau bahkan memberiku bonus cintanya. Bodohnya aku.
Sekarang, permintaanku . . .
Tolong, jangan bahas dia dihadapanku. Itu akan membuatku bertambah sakit. Dan untuk alasan apapun, jangan mencoba mencampuri urusan percintaanku. Bukannya kalian mengatakan aku sudah dewasa? Yang artinya aku berhak untuk memutuskan semua yang menyangkut hidupku.
Bahkan jika aku memilih untuk tak pernah membuka hatiku lagi. Setidaknya biarkan aku memutuskan, biarkan hidupku menjadi tanggung jawabku sendiri.
Campur tangan kalian, hanya membuatku merasa tambah lelah. Ocehan kalian hanya membuatku semakin ingin menjauh. Jadi biarkan aku sendiri, dan maaf jika kelak aku benar – benar tak ingin membuka hatiku untuk siapapun.
Doakan yang terbaik untukku, karena itulah yang dapat membantuku saat ini.

Cinta Itu Apa Adanya


Cintailah diriku apa adanya, dan aku akan mencintaimu apa adanya

Sebuah status dari salah seorang teman difacebook yang membuatku ingin sekali membuat tulisan ini.
“ I’m sorry I cant’t be perfect . . . “
Mmm . . .
Tebakan dech, 99 % ni status buat pacar barunya. Gampang ditebak untuk orang yang lagi kasmaran.
Oke kita mulai ngebahasnya . . .
Perfect, sebenarnya nggak ada di dunia ini manusia yang sempurna. Cuma Tuhan yang memiliki kesempurnaan itu. Paham? Bagus! Lanjut . . .
Lalu mengapa manusia yang tidak sempurna itu selalu menuntut sebuah kesempurnaan dari orang lain terutama dari pasangannya?
p.s : aku nggak akan pernah nuntut kamu jadi apapun, atau menuntut kesempurnaan itu dari kamu, aku akan  menerima kamu apa adanya kalau kamu jadi pacarku. Karena aku sadar aku juga nggak sempurna, karena itulah kita bersama, untuk melengkapi kekurangan masing-masing , untuk mendapatkan kesempurnaan. Well, setidaknya menuju kesempurnaan karena sempurna hanya milik Tuhan.
Hahaha, becanda.
Tapi serius, carilah pasangan yang mau menerimamu apa adanya, yang tidak hanya mau membanggakan kelebihanmu, tapi juga mau tersenyum bangga mengatakan “ kekuranganmu “ pada orang lain ( pasti susah mencari gadis yang seperti ini, tapi aku bisa. Hahaha, ngaco lagi kan? ).
Kalau dia tidak mau menerimamu apa adanya, aku yakin, dia bukan seseorang terpilih yang diciptakan khusus untukmu, dengan catatan, kekuranganmu masih bisa ditolerir.
Kalau kamu punya muka pas-pasan, gak punya duit, trus sifat nggak ada baek-baeknya. Itu yang namanya gak bisa ditolerir ( males banget punya pacar kaiak gini, kalopun dia cakep aku pribadi juga nggak bakal mau klo sifatnya nggak ada baek-baeknya ~ curcol lagi dah ).
Jika pasanganmu masih aja bawel nuntut kesempurnaan ma kamu, gampang, ambil cermin, kasih ke dia? Apa dia juga udah bener-bener sempurna? Jika dia tetep nggak terima, tinggalin dia, bawel, gitu aja kok repot!
Kamu terlalu baik dan terlalu baik, untuk dituntut dan dituntut untuk menjadi orang lain. Belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri, dengan tidak mengijinkan orang lain untuk merubahmu menjadi orang lain. Jika dia mencintaimu, benar-benar mencintaimu, di akan menerimamu apa adanya. Dan cintailah dia apa adanya, dengan caramu bukan dengan cara orang lain. Buatlah dia bangga dengan apa adanya dirimu, tanpa perlu bersembunyi dibalik topeng orang lain. Toh saat ini dia pacaran sama kamu kan? Bukan orang lain.

Teruntuk Kau Yang Berada Disana


Engkau yang berada disana . . .
Sadarkah engkau?
Bahwa kau tlah menyakiti hati seorang gadis, seorang gadis yang benar-benar mencintaimu
Kau tlah melukainya, menusuk tepat ditengah jantungnya
Dia tlah benar-benar terluka, hingga tak mungkin dapat diobati, bahkan dengan penyesalanmu, nyawamu sekalipun tak akan bisa membayarnya
Sadarkah engkau?
Apa yang kau lakukan membuatmu terlihat sangat rendah, bagaimana kau bisa melakukan semua ini?
Apa kesalahannya padamu hingga dia harus dihina seperti ini?
Apa karena dia mencintaimu?
Kau bukan Tuhan, tak pantas kau berlaku seperti itu!
Gadis itu tak pernah berharap atau meminta untuk mencintaimu, Tuhan yang memilihkan hatimu untuk dicintainya
Jika dia bisa meminta, dia pasti tak akan meminta untuk mencintai orang sepertimu!
Orang yang tak pantas dicintai, karena kau tak bisa menghargai cinta
Rasa itu tumbuh begitu saja, karena Tuhan yang telah menumbuhkannya
Kau hanya manusia biasa, berapa kali harus kubilang kau tak pantas lakukan ini?!
Tak bisakah kau sedikit menghargainya, menghargai cintanya?
Walaupun kau tak pernah mencintainya, bukan begini caranya!
Seharusnya kau bisa bersikap lebih ramah, bukan memberi harapan, tapi hanya lebih ramah
Apa itu sangat sulit bagimu?
Tak perlu kau menghinanya, mencacinya membuatnya semakin terluka dan terbakar dendam membara
Tahukah engkau, cintanya yang tak kau balas sudah cukup membuatnya terluka!
Dan tak perlu kau semakin memperdalam lukanya dengan caramu memperlakukannya
Dia manusia biasa, ada batas kesabaran atas tiap perilakumu padanya
Dia juga tak akan terus memaafkanmu dan terus mencintaimu
Seharusnya kau bersyukur, karena masih ada orang yang sangat mencintaimu
Belum tentu orang yang sangat kau cintai akan dapat memberikan cinta seperti apa yang telah ia berikan untukmu
Tahukah kau?
Dulu, tiap doa yang ia ucapkan, pasti ada namamu didalamnya
Dan kini, bukan doa yang ia ucapkan, tapi sebuah makian umpatan rasa marahnya padamu
Dia hanya gadis biasa, manusia biasa dan dia tidak pernah marah karena rasa cintanya yang kau tolak
Dia marah, karena kau tak pernah menghargainya, dia marah karena makianmu, dia marah karena cacianmu dan dia marah pada dirinya sendiri!
Karena tak pernah sadar bahwa orang sepertimu tak pantas dicintai, karena dia merasa sangat bodoh, mengorbankan harga dirinya untuk diinjak-injak oleh orang sepertimu
Aku hanya ingin menekankan satu hal padamu, kau bukan Tuhan dan seharusnya kau lebih bisa menghargai apa yang telah Tuhan ciptakan, termasuk rasa cinta yang tak pernah kau harapkan itu!
Dan suatu saat pasti kau akan menyesal dan ketika itu terjadi, hatinya tlah membeku
Tak akan ada yang tau, bagaimana cara melelehkan hatinya untuk sekali lagi
Dan ketika saat itu tiba, baru kau sadar tertawamu yang telah melukai hati seorang gadis, membuatmu ditertawakan dunia

Hari Ini Aku Melihatmu


Hari ini aku melihatmu, dan kau masih sama seperti yang dulu. Selalu bisa membuat hatiku “ sakit “. Tapi sayangnya kau tak pernah tau itu. Yang kau tau hanya diriku yang tidak berguna yang selalu mengejar cintamu. Apa itu salah? Dan apa harus kau menjauhiku seperti itu? Taukah kau, itu menambah rasa sakitku.
Apa Rindang benar? Ini hanya sebuah penyesalan. Tapi sebenarnya apa yang aku sesalkan? Mencintainmu atau bertemu denganmu? Atau kebodohanku yang tak pernah benar-benar bisa mendapatkanmu dan pada akhirnya tak bisa melupakanmu.
Kamu, sampai kapan kau membuatku seperti ini? Tak bisakah kau melepaskanku?
Tidak, kau sudah lama melepaskanku, bahkan tak pernah menyambut tanganku. Hanya aku yang terlalu bodoh, dan biarlah aku menjadi bodoh sampai aku benar-benar bosan.

INILAH KENYATAAN TENTANG DIRIKU


Kalau ini semua masalah kekasih, aku yang paling payah dan mengenaskan!!sudah 21tahun  ( yang artinya seumur hidupku ) aku menyandang status jomblo, dan hal ini juga tak membuatku berkecil hati. Toh masih banyak yang menyanyangiku, bahkan lebih banyak dari orang – orang yang menyakitiku atau membenciku. Bukan munafik, ada kalanya aku merasa sangat rendah, ada kalanya aku juga ingin diperhatikan oleh seseeorang yang disebut kekasih, tapi belum ada yang pantas ( anggap saja seperti itu, tak apalah walau disebut menghibur diri ).
Bukannya tak pernah mengenal yang namanya cinta, seringkali aku merasakan cinta bahkan terkadang lebih kompleks dari pasangan kebanyakan, namun semuanya tak berakhir bahagia. Belum tepatnya.
Tapi itu semua tak membuatku lelah mencari cinta, tidak, terkadang aku juga merasa sangat lelah. Tapi bisa apa aku tanpa cinta? Berwarna apa hidupku tanpa cinta?
Yah akhirnya tetap seperti inilah hidupku, terus dan terus mencari cinta tanpa lelah!
Dengan sebuah kepercayaan, suatu saat akan datang cinta, khusus untukku.
Yang akan memberi warna pada hidupku, bukan merah saja atau kuning saja, tapi semua warna yang kuinginkan.
Hidup sebagai jomblo itu bukan masalah besar, bahkan cerita hidupmu kadang lebih menyenangkan daripada orang – orang yang memiliki pasangan, kisah hidupmu lebih memacu adrenalin dan tidak membosankan. Karena itulah kisah hidupku sebagai jomblo.
Tetap bahagia menjadi jomblo, dan selalu bersemangatlah mencari cinta!
Teruntuk jomblo di seluruh galaksi yang mulai bosan mencari cinta ^^

Lupakan Jika Ingin, Ingat Jika Ingin


Rindang, kau benar. Seharusnya aku melakukan itu dari dulu. Seharusnya aku menikmati hidupku dan berhenti untuk menyesali peristiwa enam tahun lalu. Mulai sekarang aku akan melakukan apa yang telah kau sarankan. Untuk memikirkannya jika ingin dan melupakannya jika ingin. Dan tidak menyita pikiranku dengan terus memikirkan sebuah cara untuk melupakannya, semakin aku mencoba melupakannya semakin dia ada dalam benakku. Dan kau benar, itu telah benar-benar menyita waktuku dan pastinya membuatku terlihat sangat bodoh!!!!
Aku akan mulai menikmati hidupku dari awal. Wow, aku begitu bersemangat meski hanya memikirkannya. Sekarang aku akan melakukan apapun yang ingin aku lakukan. Ya, mungkin aku akan terus memikirkannya sampai aku bosan dan pada akhirnya melupakannya dengan sendirinya. Nampaknya ini lebih mudah dan tentunya lebih menyenangkan. Setidaknya aku akan menjadikannya motivasi tersembunyi untuk bisa lebih baik dan membuatnya menyesal karena telah mencampakkanku seperti rongsokan!!!
Rindang, kenapa kau begitu jenius???
Aku tak pernah berfikiran seperti ini. Well, sebenarnya aku juga tau semakin aku berusaha melupakannya semakin aku tak bisa melupakannya dan tentunya semakin membuatku sakit. Tapi nampaknya otakku sudah terlalu berkarat dan tak bisa berfikir jernih. Dan terimakasih untuk pencerahan yang benar-benar membantuku. “ Lupakan dia jika ingin melupakan dan ingatlah dia jika ingin mengingatnya. Lakukan itu sampai kau bosan dan pada akhirnya melupakannya dengan sendirinya “
Aku sudah memutuskan, meskipun ini terdengar gila, tapi aku akan terus memikirkanya dan tak pernah berusaha lagi untuk melupakannya. Aku akan terus memikirkannya sampai aku mendapatkan seseorang yang benar-benar bisa menggantikannya, bukan sekedar sebagai pelarian. Tapi benar-benar sebagai the one yang aku tunggu selama ini.

Dan Sekali Lagi Rindang Benar


Sekali lagi Rindang benar, meskipun kenyataan ini menusuk batinku, tapi aku harus menerimanya.
Hari ini, dadaku terasa sesak dan aku tak bisa bernafas dan lagi-lagi ini karenamu.
Aku :
Rindang, dy mau ketemu ma aku
Tp aku g mau ketemu dy, aku mesti gmn?
Rindang :
Ketemu aja napa?
Drpd g jelas terus,emang napa g mau coba?
Aku :
G mau
Gmn klo ternyata aku g bisa nglupain dy?
Lagian dy bukan dy yg dulu
Rindang :
kalau qm g bisa ngelupain dy??
Think logic. Dy tu bagusnya apa?
attitudenya udah bagus ta?
udah pernah nglakuin hal baik apa dia sama qm?
yg ada dy ngeremihin qm dg ngblok qm!don’t u feel a little bit like a stalker.
He’s done with you, he’s not good enough for you. End of story. Apa kamu nggak marah sedikit aja ma dy?
Sorry agak kasar, emosi denger namanya
Don’t take it to your heart
Aku :
Marah? Aku g taw sebenarnya ini marah atau bukan?
Tp tiap ketemu dy dadaku sesak n aku jd g bisa nafas, kayak ada yg nikam!skrg rasanya g bisa nafas waktu baca SMS dy
Ia gpp say, maaf juga klo bikin qm tambah kesal
Tp klo masalah dy, jujur aku g bisa nanggung sendiri
Terlalu berat n sulit buat aku
Rindang :
Ya udah lah
Saranku, temuin aja dy
Kalo emang sakit, nangis di depan dy it’s all right ( not in a negative way )
Kalau sakit sekalian aja, tp kalau setelah ketemu qm malah suka dy lagi
Y mungkin dy yg terbaik, karena udah bikin hatimu luluh lagi
You have to try to accept the reality

Sahabat itu . . .


Aku adalah seorang gadis yang dalam hidupnya dipenuhi rasa takut, ada banyak hal yang aku takutkan. Bahkan beberapa hal sepelepun masih saja aku takutkan dan menjadi beban dalam hidupku. Padahal umurku sudah tidak bisa dibilang lagi sebagai remaja, dua puluh satu tahun? Remaja? Mungkin pada tahun 2003 dan telah berakhir dua tahun lalu . Hari inipun tak ada yang bisa aku kerjakan, liburan semester ini, sama seperti liburan-liburan semester lainnya, tak ada yang bisa kulakukan. Mungkin satu setengah bulan ini akan aku habiskan untuk melamun dan melamun. Wow, waktu yang sangat lama untuk melamun, pasti sudah banyak yang berhasil sukses aku lamunkan. Mulai dari masalah kenaikan harga cabe, sampai masalah negara yang tidak ada habisnya.
Dering ponsel membuyarkan lamunanku. Aku meraih ponsel yang dari tadi tergeletak diranjang bersamaku, jika ia manusia mungkin ia akan merasa sangat bosan dan berlari meninggalkanku. Sebuah pesan baru, ternyata Rindang, ia memberitahukan sebuah kabar gembira, akhir bulan ia akan berangkat ke Korea untuk mengikuti pertukaran pelajar selama satu semester. Aku ikut bahagia mendengarnya ( iri juga sebenarnya, korea gitu, mana aku ngefans berat ma aktor-aktir Korea~pengen *mukamupeng* ), benar aku benar-benar sangat bahagia. Dengan perasaan sangat senang, aku mengetik sebuah balasan, dengan cepat pastinya, karena aku ingin cepat-cepat mendengar kabar lebih lanjut darinya. Ponselku berdering kembali, dengan tak sabar aku membukanya, bukan dari Rindang, tapi dari Putri ( seorang sahabat yang kutemui saat kuliah ), setelah membaca pesan itu aku benar-benar lemas, seperti petir menyambar disiang bolong. Sebuah kabar yang sangat tidak aku harapkan, salah satu nilai dari mata kuliah yang aku ambil mendapat C, seumur-umur baru kali ini aku mendapat nilai C, meskipun setiap transkrip nilaiku selalu terpampang nilai BC dengan manis. Tapi itu tak terlalu membuat nilaiku jatuh, sedang jika mendapat nilai C pada mata kuliah 3 sks secara otomatis nilaimu akan terjun bebas, tanpa ada parasut yang menjadi penolongnya, dapat ditebak, BOMMM. Kau pasti tewas seketika!
Aku mulai kembali melamun dan lagi-lagi merasa takut, aku mulai membanding-bandingkan SMS dari Rindang dan Putri, berbeda sekali aku dengan Rindang dan lamunanku melompat jauh ke peristiwa lima tahun lalu, ketika itu Kasih, salah satu sahabatku akan pergi ke Amerika untuk pertukaran pelajar selama setahun. Aku, Kasih dan Rindang telah bersahabat sejak bangku SMA. Kami bagai kembar dempet, bisa dibilang kami adalah satu paket. Bahkan untuk urusan ekstrakulikuler, kami memilih satu yang sama. Tapi pada akhirnya kami memang tak bisa selalu bersama, setelah masa SMA usai, aku melanjutkan kuliah di Surabaya, Rindang di Bandung, sementara Kasih harus mengulang bangku SMA setahun lagi karena program pertukaran pelajarnya.
Kasih, dia ibarat ibu bagi kami. Dia yang bertugas untuk mengingatkan kami tentang kesalahan-kesalahan bodoh yang sering kami lakukan. Dia selalu menasehati kami dengan cara yang unik, blak-blakan. Mungkin jika tidak mengenalnya kita pasti akan beranggapan bahwa dia sangat “ JAHAT “. Tapi tidak, dia sangat baik. Dia selalu melindungi kami, tentu saja dengan berbagai caranya yang unik. Anehnya setiap perkataannya begitu mendoktrinku, misalnya saja, “ Ah kamu pasti suka sama si A “. Aku yang awalnya tidak ada perasaan sama sekali dengan A dengan hebat dan ajaib merasakan suatu perasaan yang aneh dengannya, suatu hari. Dia adalah orang yang sangat tegas dan tentu saja blak-blakkan ( kalau boleh jujur, sakit hati juga sich kadang, tapi setelah dipikir-pikir, dia emang seperti itu dan pada akhirnya aku terbiasa ). Misalnya saja, “ Hei kamu kok tambah jelek ma item sich “ hiks, perasaan mana yang tak terluka mendengar perkataan ini, apalagi jika dilontarkan dari mulut teman sendiri? Tapi sekarang, perkataan model apapun darinya, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Karena aku tau, begitulah caranya untuk mengingatkanku, melindungiku dan pastinya menyanyangiku.
Rindang, dia sangat cantik dan pintar pastinya. Hubungan percintaannya semulus jalan tol ( nggak juga dink, kadang dia juga merana akibat cinta ~ hihihi ). Dia si kecil, meskipun tubuhnya bongsor. Tapi meskipun begitu, dia jauh jauuuuhh lebih dewasa jika dibandingkan dengan diriku. Dia selalu mendengarkan semua keluh kesahku tentang orang yang sama selama enam tahun ( kalau Kasih, pasti aku udah ditendang kalau bahas ini :p ), sampai aku benar-benar merasa dia pasti bosan mendengar ceritaku ( tapi meskuipun aku tau ini sangat membosankan, naluriku tak pernah berhenti untuk membuatnya bosan~ jahat kan aku?hahaha ). Dia selalu memberikan nasehat-nasehat yang remaja banget ( kalau Kasih seneng main logika, Rindang lebih senang main perasaan ~ ini pendapatku loo y??? ). Kalau Rindang selalu menenangkanku dengan kesejukan-kesejukannya, Kasih selalu menyadarkanku dari sebuah impian yang tak akan pernah terjadi.
Dua sahabatku ini, benar-benar mengisi semua kekuranganku, merekalah yang menopang aku ketika merasa lelah dan sakit ( terkadang, aku ingin sekali menopang kalian, tapi aku rasa kalian terlalu kuat untuk ku topang ). Tapi mengapa hari ini ada sebuah peraaan aneh yang menjalar dalam hatiku?? Aku merasa benar-benar “ sakit “ dan ketakutan. Apa aku jahat? Tapi aku merasa benar-benar jahat, mereka telah menopangku setiap waktu, tapi mengapa aku harus merasakan perasaan ini? Aku benar-benar merasa sangat tamak dan rakus. Aku menginginkan semuanya, yang aku tau tak akan pernah bisa.
Aku menghubungi Putri, berharap dengan ada seseorang yang mendengar ceritaku, bebanku akan menghilang. Aku menceritakan semuanya, aku menceritakan ketakutanku. Aku menceritakan ketakutanku karena ketidak sempurnaanku. Dan aku menangis. Aku hanya seorang gadis yang penuh dengan kekurangan, nilai pas-pasan wajah pas-pasan semuanya serba pas-pasan, kasarnya tak ada yang bisa dibanggakan dariku. Sedangkan para sahabatku? Bagaimana mereka bisa berteman dengan orang sepertiku? Dan parahnya aku selalu mengeluh, aku selalu menceritakan tentang diriku sendiri. Bahkan aku merasa tak pernah memberi mereka waktu untuk bercerita, karena aku terlalu sibuk dengan permasalahanku, dan maaf karena itu. Aku takut mereka akan meninggalkanku ketika mereka bosan, aku benar-benar tak bisa membayangkan dan aku mulai ketakutan lagi. Aku takut, aku takut melihat pandangan orang-orang terhadap kami, aku begitu takut jika dibandingkan dengan mereka dan aku akan tenggelam. Apalagi ada seorang guru SMA, yang selalu meremehkan kemampuanku. Aku semakin takut.
Aku semakin takut kehilangan mereka, apalagi semenjak kuliah, kami jarang bertemu. Kami terlalu sibuk dengan kehidupan masing-masing. Apakah kami akan berakhir? Aku benar-benar tak ingin kehilangan mereka. Kehilangan sahabat adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Aku pernah mengalaminya, sering. Dan itu menimbulkan luka yang cukup mendalam bagiku. Sewaktu SMP, aku kehilangan banyak sahabat, yah saat itu aku benar-benar menganggap mereka sahabat-sahabatku, aku kehilangan mereka karena berbagai alasan, kekuasaan dan cinta. Apa arti sebuah persahabatan yang sebenarnya bagi mereka? Apakah seorang sahabat hanyalah seseorang yang bisa memberikan sebuah simbiosis mutualisme? Apakah tidak ada ketulusan didalamnya? Dan aku tersadar, mereka bukan sahabat yang aku cari, mereka hanyalah “ teman “ yang singgah dalam hidupku.
Bagiku, seorang sahabat adalah seorang sahabat. Tapi apa benar saat ini aku sudah memperlakukan sahabat-sahabatku dengan baik? Aku juga tak pernah tau dan maaf aku sudah menjadi sahabat yang buruk bagi kalian. Maaf jika kalian harus selalu menopangku, dan aku harap kalian tak pernah lelah, maafkan aku yang begitu jahat memaksa kalian untuk terus meopangku, tapi tanpa kalian aku hanyalah seorang gadis lemah yang penuh dengan ketakutan.
Kembali kedunia nyata ( kira-kira sebulan kemudian ), hari ini Kasih sangat kecewa dan aku sangat memahaminya. Dan lagi-lagi ini akibat kebodohanku, ini semua karena ketakutanku. Aku tau, “ masalah “ ini sudah menjadi bom waktu bagi Kasih, yang pada akhirnya meledak. Aku sangat memakluminya, dan lagi-lagi hanya bisa memaklumi. Karena tak ada yang bisa kulakukan dan kukatakan, aku terlalu takut. Aku meminta pertimbangan pada Rindang karena aku terlalu takut untuk memutuskan sendiri apa yang akan kulakukan. Rindang, dia mengatakan bahwa ini memang kesalahan kami, kami “ mengabaikannya “ tapi bagaimanapun juga dia adalah saudara bagi kami, bagaimanapun orang lain berpendapat. Rindang benar. Akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan semuanya, menceritakan mengapa aku seperti ini dan menceritakan tentang ketakutan-ketakutanku. Aku begitu takut tenggelam diantara mereka dan aku begitu takut kehilangan mereka karena kebodohanku. Aku takut mereka bosan mendengar keluhanku, aku menceritakan semuanya. Semua yang membuatku takut. Dan membuatku sedikit lega, tapi anehnya rasa takut itu masih ada, hanya menjadi berbeda alasan. Aku takut mereka berfikiran aku terlalu omong kosong, hiperbolis dan mengarang-ngarang cerita ( banyak sekali yang aku takutkan bukan?! ) tapi memang ini yang kurasakan.
( Mendapatkan balasan dari kalian, membuatku menangis. Aku sangat bersyukur bertemu dengan kalian )
Kasih :
( Kasih apa tak bisa SMS ini kamu kirim lagi, dan tolong sedikit rapikan agar aku bisa menulisnya ulang )
Oke, langsung komentarku saja ya?
Jangan tertawa, itu benar-benar yang aku rasakan saat ini, ketakutan.
Terimakasih untuk tidak berfikiran seperti itu dan terimakasih sudah menjadikan aku yang penuh dengan kekurangan ini sebagai teman baikmu. Kau benar, seharusnya aku menjadikan semua ini sebagai motivasi dalam hidupku untuk menjadi lebih baik dan mewujudkan salah satu impian bodoh kita ( aku akan terus ingat tentang janji bodoh kita untuk pergi ke Italia bersama pasangan kita masing-masing ). Dan maaf untuk fikiranku yang terlalu sempit, apa aku terlalu bodoh? Sepertinya suatu saat aku perlu mandi dengan “ nasehat-nasehatnu “ sebagai pengganti kembang tujuh rupa. Dan sepertinya harus segera dilaksanakan!
Ini yang selalu membuat ku tertawa, jika mengingat semua kisah hidupku. Memang benar seperti sinetron yang akan tetap laku walau sudah 1000 episode. Aku masih ingat ketika aku mulai kehilangan Rindang hanya karena seorang lelaki yanng sebenarnya tak pantas untuk diperebutkan, dan menangis layaknya sinetron didepan ruang TIK. Waktu itu aku benar-benar takut kehilangan Rindang. ( kelak cerita ini layak dijadikan cerita sebelum tidur bagi anak cucu kita, pasti mereka akan sangat terhibur mendengar “ kebodohan-kebodohan “ kita )
Terimakasih untuk nasehatmu,” ini semua gak mudah. Tapi masa depan dan semua yang akan datang jauh lebih penting. Step by step, stand strong. You can do it “
Kasih, satu yang aku kurang setuju, jangan menjadikan sebuah pertemanan sebagai simbiosis mutualisme aku juga tidak terlalu suka dengan perkataanmu “ Itulah gunanya teman. Kalau nggak dimanfaatin buat apa punya teman hayo? “ agak sedikit ada rasa tertikam ketika mendengarnya ( T.T ).
Kasih, ada satu hal yang belum sempat aku ceritakan, ini saat kau berada di Amerika. Aku begitu takut yang pada akhirnya menutupinya dengan sebuah kemarahan. Ingatkah kau ketika, seorang berinisial ARW menjelek-jelekkanku didepanmu. Saat itu aku benar-benar marah, bukan karena dia memutar balikkan fakta, tapi karena dia menjelek-jelekkanku dihadapanmu. Aku begitu takut kamu akan mempercayainya, aku begitu takut penilaianmu akan sama dengannya. Tapi lagi-lagi tak ada yang bisa kulakukan selain menangis ( aku begitu malu ketika menyadari bahwa sebenarnya aku adalah seorang gadis lemah yang selalu menangis, karena selama ini aku selalu berhasil bersembunyi dibalik kemarahanku ).
Rindang :
  1. Aku bukan orang hebat, apapun masih bisa terjadi. Ini gara-gara kampusku kecil jadi banyak kesempatan ( selalu saja mencoba menghiburku. Ini bukan karena ukuran kampus sayang, tapi memang karena kamu pandai dan pantas mendapatkan kesempatan ini. Jangan selalu mencoba menghiburku, aku ingin belajar kuat. Biarlah kalian menjadi motivasiku untuk menjadi lebih baik ).
  2. Kamu nggak bener-bener kehilangan aku, kita masih bisa hubungan lewat telpon atau facebook dkk ( nggak ada yang perlu dikomentari, kita akan tetap menjadi sahabat walaupun salah satu dari kita berada di kutub utara, benar bukan? Maaf untuk pikiranku yang terlalu sempit ).
  3. * Menyebutkan berbagai hal yang “ dianggap “ sebagai kelebihanku * semua orang punya kelebihan kekurangan kesuksesan dan kelebihan masing-masing ( Rindang, ada yang perlu kamu tau, sekarang aku sangat berbeda, tidak seperti dulu. Aku hanya seorang gadis kelas tiga ( yang jelas terjadi akibat kebodohanku dengan memberi label pada diri sendiri yang sebenarnya sangat amat tidak penting ). Lagi-lagi ini karena ketakutanku. Tanpa kalian aku bukan apa-apa, tak ada lagi yang menopangku dan aku harus berdiri sendiri. Ketakutanku semakin bertambah besar, apalagi melihat dunia ini yang ternyata begitu kejam. Semua orang saling menikam, tak ada yang bisa kupercayai. Aku mulai kehilangan kepercayaan diri yang membuatku semakin malas untuk mencari sebuah tantangan baru, seperti apa yang sering kulakukan dulu. Aku jatuh dalam sebuah lubang yang sangat dalam dan tak belum mampu untuk berdiri ).
Rindang meskipun aku terlihat kuat diluarnya, tapi ada yang perlu kalian tau, aku hanyalah seorang gadis rapuh. Berbeda dengan dirimu yang terlihat rapuh, namun sebenarnya kau jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan diriku.
Terimakasih, hanya itu yang bisa aku katakan, terimakasih untuk persahabatan ini dan maaf jika aku belum menjadi sahabat yang baik bagi kalian. Ketika kita bersahabat, dan kita merasa takut, bahkan takut yang berlebihan, mengenai kehilangan seseorang. Itulah sahabat. Sahabat akan menerimamu apa adanya, walaupun kau hanya seonggok tubuh dengan banyak kekurangan ( aku belajar ini dari kalian yang mau menerimaku apa adanya, terimakasih ).
Sahabat itu, apabila kau tak bisa bernafas tanpanya, karena dia adalah sebagian dari hidupmu. Karena ketika kau memutuskan untuk bersahabat dengan seseorang, secara tidak langsung, kau akan memberikan separuh dari jiwamu tanpa diminta. Sahabat itu, adalah sebuah ketulusan hati yang tak akan pernah tergantikan dengan imbalan apapun.
Untuk sahabat-sahabat yang selalu menyanyangiku
Love